Informasi yang dihimpun, korban mengendarai sepeda motor vario dengan nomor polisi A 3176 RK dari Pandeglang, berniat mengantar Kakaknya Ratu Permai (27) serta anaknya Fiqril (3) dari Seruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang menuju Cikande.

Sesampainya di lokasi kejadian, korban dengan dua penumpang tersebut berada di belakang truk bermuatan pasir dengan nomor polisi BA 9963 JB, tepat disamping kiri truk. Karena kondisi jalanan licin setelah diguyur hujan, sepeda motor yang dikendarai korban terpeleset dan jatuh. Saat terjatuh, kepala korban tepat berada di depan ban belakang truk pasir dan terlindas. Korban tewas seketika terlindas ban truk. Korban tewas diketahui bernama M. Furqon (24) warga Kampung Ciwalet Rt 001/ Rw 010, Desa Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang.

Beruntung, pengendara yang dibonceng selamat dan langsung dilarikan ke Pos Security PT. Masoli. Korban selamat mengalami Shock berat dan si-anak terus menangis ketika orang tuanya dimintai keterangan. “Saya mau ke Cikande, dianter sama dia (korban), sampe sini motornya kepeleset jatuh. Dan saya gak tau apanya yang kelindas,” ujar Ratu sambil menenangkan putranya.

Sementara salah satu saksi mata, Nani (46) menuturkan sesampainya di lokasi kejadian pengendara tersebut sudah terjatuh. “Saya melihat darah dilokasi kejadian ketika melintas mau masuk ke pabrik, karena belum ada yang menolong saya teriak-teriak minta tolong,” ujar karyawan Di PT. Masoli itu.

Sopir truk yang diketahui bernama Jojon (37) warga Kampung Angsana, RT 003/RW. 005, Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak langsung diamankan di POS LAJ. Ia tidak menyangka jika mobil yang dibawanya melindas pengendara motor yang jatuh terpeleset.

“Saya kaget dan tidak menyangka kalau ban belakang mobil saya melindas pengendara motor ,” katanya.

Sementara Petugas Sat Lantas Unit Laka Polres Lebak Briptu Ogi Septia Renggana ketika dikonfirmasi belum bisa menjelaskan dengan pasti terkait kejadian. “saya belum bisa menjelaskan dengan pasti kronologinya seperti apa, karena saya masih mengumpulkan keterangan dan saksi,” terangnya.

Ogi menyayangkan, masyarakat yang berkumpul dilokasi kejadian bukannya segera menolong dan mengevakuasi jasad korban, agar tidak terjadi kemacetan malah hanya memotretnya dengan kamera ponsel. “Masyarakat bukannya segera mengevakuasi korban malah cuma bikin dokumentasi pribadi, ketika di evakuasi juga bukannya bantu malah pada mengindar,” tandasnya.