“Sarjana itu ijazah. Skill sudah ada, tapi belum menggambarkan moralitas. Intelektual menggambarkan watak pendidikan secara bermoral,” kata Mahfud, di Bandung, Sabtu (9/12/2023), dikutip dari keterangan resmi.
Pernyataan tersebut didasarkan fakta jika jumlah koruptor sebesar 84 persen dari 1.250 koruptor adalah sarjana. Malah, lanjutnya, tak sedikit beberapa menyandang status profesor.
“Orang berilmu dalam, pasti punya moral dan integritas. Dia selalu beriman kepada Allah SWT. Tidak bertindak destruktif, kalau di pemerintahan. Bersih dari korupsi dan intrik politik merugikan masyarakat,” tukasnya.
Ia mencontohkan banyak negara hancur karena sistem penegakan hukum bobrok. Diakuinya pemberantasan korupsi tak boleh main-main.
Maksudnya, agar Indonesia tak ikuti jejak negara-negara yang sudah luluh lantak karena banyak penjahat berdasi.