Akses Jalan Menuju Pelabuhan Warnasari Mulai Dibangun

Akses Jalan Menuju Pelabuhan Warnasari Mulai Dibangun

detakbanten.com Cilegon – Walikota Cilegon Edi Ariyadi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cilegon melakukan peletakan batu pertama pembangunan akses jalan di Pelabuhan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon. Sejak resmi dikuasai melalui proses penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tukar guling (ruislag) pada awal tahun 2012 silam dengan lahan Kubangsari, Pemkot Cilegon melalui PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) akhirnya baru dapat melaksanakan peletakan batu pertama (ground breaking) di lahan Warnasari, Rabu (17/6/2020). Itu pun baru untuk pembangunan akses jalan menuju areal yang akan dijadikan pelabuhan.

"35 hektar itu kan kami udah kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang ada, jalanin dulu aja. Baru nanti bisa resleter sama KBS (Krakatau Bandar Samudera). Ini kan perjalanan panjang hampir 20 tahun dari perda, jadi gitu ya rencananya," kata Wali Kota Cilegon Edi Ariadi setelah meletakkan batu pertama di Pelabuhan Warnasari, Kota Cilegon, Rabu (17/6).

Menurut Edi, akses tersebut merupakan salah satu hal yang paling utama. Pasalnya, jika pihaknya membangun di daratan maupun di lautan tetap membutuhkan akses.

"Kalau kami membangun di darat atau di laut, kan tetep perlu jalan juga. Dari sana kan jauh, dari Lotte, dari arah merak. Tapikan ini kebetulan temen-temen di kawasan berbaik hati dan membebaskan lahannya," ujarnya.

Ia juga mengatakan, KBS telah melakukan kerjasama MOU (Memorandum of Understanding). Kemudian disusul dengan KOS (Krakatau Osaka Steel) dan lain sebagainya.

"Itukan udah dalam rencana yang udah lama sebenarnya," tuturnya. 

Ia juga menambahkan, Rencana Induk Pelabuhan (RIP) sedang dalam proses dalam Perda Provinsi Banten. Selain itu, ia juga masih menunggu surat dari Dirjen perhubungan darat supaya disegerakan.

"Kalau RIP nya udah oke mah ya lanjut. RIP kan UU 23 nya sekarang kewenangan provinsi sedang menyusun, budidaya pesisir tuh seperti apa, termasuk daerah daerah pelabuhan. Padahal gausah lama-lama juga itu sebenernya, karena Cilegon mah memang daerah laut, daerah pantai, pelabuhannya bagus bagus," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelabuhan Cilegon Mandiri, Arief Rivai Madawi mengatakan, perjalanan rencana pembangunan pelabuhan Warnasari telah berjalan beberapa tahun. 

"Dengan segala dinamikanya, Alhamdulillah. Semua proses itu telah kami lalui dengan terbitnya ijin pembangunan pelabuhan Warnasari," ujarnya.

Lanjutnya, amdal seluas 60 hektar ijin prinsip pembangunan dengan terbitnya persetujuan dari kementerian perhubungan. Secara teknis, pihaknya telah menunjuk konsultan untuk menyelesaikan dokumen konsesi. 

"Sebagai tanda keseriusan kami, untuk menindaklanjuti kerjasama tersebut pada hari ini, Rabu (17/6/2020), kami mohon kepada Wali Kota Cilegon untuk melakukan peletakan batu pertama atas dimulainya rangkaian pembangunan pelabuhan Warnasari," pungkasnya.

Lamanya perjalanan waktu yang harus dilalui, Arief tidak menampik karena adanya dinamika dan tahapan perizinan yang harus ditempuh sebelum memulai pembangunan. 

“Pembangunan akses ini adalah tahap pertama, tahapan berikutnya sambil menunggu desain keseluruhan selesai. Target pembangunan sekitar 4-5 bulan, karena lahannya butuh penanganan khusus,” ujar Arief.

Dikatakan, lelang akses menuju pelabuhan yang dimenangkan oleh PT Amarta Karya KSO dengan PT Tri Kencana Sakti Utama, PT Indec Internusa dengan nama KSO “AMKA-TKSU-INDEC,KSO” tersebut dilakukan dengan metode pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build) sejak pertengahan Desember tahun 2019 hingga April lalu.

“Panjangnya 750 meter dan lebar 30 meter. Kita optimis (Wanasari akan menarik investor-red) setelah akses jalan ini selesai, karena Warnasari ini seperti gadis ya, kalau sudah dipoles, Insya Allah banyak yang akan melamar. Terbukti dengan lahan yang ada saja, sudah berapa perusahaan yang mengajukan kerja sama dengan kita,” katanya.

Pembangunan akses jalan dengan menggunakan anggaran dari penyertaan modal daerah sekira Rp98,5 miliar itu sementara akan dilakukan di lahan yang sudah menjadi kewenangan PT PCM. Berikutnya, pembangunan akses akan dilanjutkan setelah BUMD milik Kota Cilegon itu berhasil membebaskan lahan sekira 4.300 meter persegi milik PT Krakatau Daya Listrik (KDL) untuk kepentingan jembatan atau fly over.

“Tapi secara prinsip (pembebasan lahan-red) itu sudah disetujui (PT KDL), dan nanti tinggal menunggu appraisal oleh tim independen. Insya Allah setelah transaksional, otomatis lahan itu akan kita bangun. Nilai pembangunan akses ini sekitar Rp84 miliar, itu belum termasuk untuk pembebasan lahan milik KDL,” tandasnya.

 

 

Go to top