Print this page

Empat Palang Pintu Perlintasan Kereta Api Siap Dibangun

Pegawai Dishub Cilegon bersama PT KAI saat meninjau salah satu palang pintu perlintasan Kereta Api beberapa waktu lalu. Pegawai Dishub Cilegon bersama PT KAI saat meninjau salah satu palang pintu perlintasan Kereta Api beberapa waktu lalu.

Detakbanten.com Cilegon - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cilegon mulai merealisasikan pembangunan palang pintu perlintasan Kereta Api di empat titik di Kota Cilegon. Pembangunan palang pintu perlintasan Kereta Api itu rencananya akan dibangun di empat titik di Kota Cilegon diantaranya yakni, di Kelurahan Kedaleman, Ketileng, Citangkil dan Kelurahan Kubang Sepat yang akan dilakukan secara serentak.

Plt Kabid Tehnik Sarana dan Prasarana Dishub Kota Cilegon Pakalima Barutu menyampaikan, palang pintu perlintasan yang akan dipasang adalah palang pintu pabrikan yang tinggal pasang dilokasi yang telah ditentukan. "Selain memasang palang pintu kita juga membangun pos jaga yang berukuran 3x3 meter persegi yang dilengkapi dengan instalasi pendukungnya," kata Pakalima, Kamis (4/11/2021).

Lebih lanjut Pakalima menyampaikan, pembangunan palang pintu perlintasan Kereta Api ditargetkan selesai pada Desember 2021.

Menurut Pakalima, pembangunan palang pintu perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan pengendara yang melintasi perlintasan jalur Kereta Api di Cilegon.

Lebih Pakalima menjelaskan, dalam pengoperasian palang pintu itu, pihaknya tidak serta merta harus langsung dioperasikan lantaran harus dilengkapi dengan sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan sebanyak 20 orang untuk empat titik palang pintu tersebut.

"Kita akan mendidik 20 petugas penjaga perlintasan ke Madiun, Jawa Timur. Disana mereka akan dididik selama 10 hari. Setelah didik mereka akan mendapatkan sertifikat dari lembaga yang kompeten," tuturnya.

Pakalima menambahkan, 20 orang yang akan menjaga palang pintu perlintasan kereta api itu tidak sembarangan harus melalui pelatihan yang dilakukan di Badan Diklat Perkeretaapian di Madiun, Jawa Timur. selama satu minggu.

"Makanya kami akan mendidik mereka di Madiun agar mereka mendapatkan sertifikat atau kata lain mereka di uji kompetensinya lah," sambungnya.

"Mereka nantinya akan bekerja memakai sistem shift dan bekerja selama 24 jam di pintu perlintasan kereta api. Karena ini pekerjaan berisiko jadi saya berharap mereka mengerti akan tupoksinya," tandasnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Cilegon Andi Affandi menyebutkan ada 24 titik di Kota Cilegon yang belum memiliki palang pintu.

“Dari 24 titik lokasi kereta tanpa palang pintu di Cilegon, baru ada 4 titik yang akan dibangun palang pintu. 4 palang pintu itu yang paling riskan karena sering terjadi kecelakaan,” kata Andi.

Dikatakan Andi, realisasi pembangunan akan dilaksanakan pada November 2021. Dimana, pihak Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian juga sudah merekomendasikan hal tersebut.

“Mudah-mudahan bulan November 2021 ini, pembangunan palang pintu itu akan direalisasikan. Adapun anggaran yang disiapkan Rp 2,3 miliar,” tuturnya.

Sebelumnya, Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan pembangunan empat palang pintu itu agar mengurangi angka kecelakaan dan yang akan dibangun adalah lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan terlebih dahulu, dan akan dianggarkan kembali di tahun depan untuk menyusul pembangunan di tempat lain.

“Tahun ini pokoknya harus dibangun, kita bangun empat dulu, tahun depan akan dianggarkan lagi tahun 2022 nanti, agar mengurangi kecelakaan, agar memanusiakan manusia, agar masyarakat Cilegon aman dan selamat,” tutupnya. (man)