Print this page

Pemkot Cilegon Kekurangan Vaksin Covid-19

Pemkot Cilegon Kekurangan Vaksin Covid-19

Detakbanten.com Cilegon – Guna mencapai target 70 persen vaksinasi demi terciptanya herd immunity, Kota Cilegon kekurangan vaksin. Kota Baja baru menerima 80 ribu vial dan sudah disuntikkan ke 68 ribu orang atau baru 18,7 persen warga.

“Kita sedang minta lagi, kebutuhan kita 320 ribuan. Masyarakat sudah mulai menyadari (vaksinasi) dengan varian baru,” kata Walikota Cilegon, Helldy Agustian saat di Pelabuhan Merak, Selasa (27/7/2021).

Lebih lanjut Helldy mengatakan untuk tempat isolasi yang disiapkan Pemkot Cilegon berada di Trans Hotel yang sebelumnya 41 kamar, kini ditambah 24 kamar lagi. Kemudian bantuan dari Krakatau Steel sebanyak 65 kamar yang berlokasi di Perumahan Krakatau Steel.

Kemudian, ruang perawatan medis di RSUD Kota Cilegon yang sebelumnya 50 kasir, kini ditambah 30. Kemudian di RS Krakatau Medika (RSKM) yang sebelumnya 84 kasur, kini sudah bertambah menjadi 104 kasur. Saat ini, Kota Cilegon naik tingkat, dari sebelumnya PPKM Darurat level 3, kini menjadi PPKM Darurat level 4 yang berakhir pada 2 Agustus 2021 mendatang.

“Kita sudah mencairkan sejumlah dana untuk merehab dan membeli alat-alat kesehatan buat covid. Pemkot Cilegon memberikan bantuan yang isoman, karena yang dari isoman ini ada 43 orang yang meninggal dunia, karena isoman jangan sampai telat memberikan bantuan sembako dan lain-lain,” tuturnya.

Diketahui total, ada 327 pasien Covid-19 yang meninggal di Kota Cilegon. Penyebabnya beragam, seperti 96,82 persennya belum di vaksin. Dari ratusan orang itu, sebanyak 94 persennya karena penyakit komorbid seperti diabetes dan darah tinggi.

Masih dari data yang meninggal, 59 persennya laki-laki dan sisanya perempuan. Rentang usia yang meninggal terbanyak antara 41-60 tahun 42 persen dan di atas 60 tahun sebanyak 46 persen.

“Oleh karena itu Pemkot Cilegon setelah berkoordinasi, kemudian kita rapat dengan semua kelurahan dan kecamatan, kami minta mereka mencarikan dua nakes tambahan. Karena nakes kita juga yang lagi sakit, agar supaya nanti penyuntikan vaksin yang bisa dilakukan di kelurahan,” pungkasnya.

Kemudian kata Helldy, pihaknya juga akan melakukan antisipasi penanganan Covid-19 dari hulu ke hilir.

"Penanganan yang kita lakukan itu antisipasinya dari hulu ke hilir, hulunya itu kita terapkan PPKM Mikro dari tingkat RT, RW, kelurahan dan kecamatan, jadi nantinya antisipasi itu sudah kita lakukan dari bagian yang paling kecil untuk mengurangi mobilitas, sehingga diharapkan mampu menurunkan kasus Covid-19 di Kota Cilegon," terangnya.

Lebih lanjut, Helldy juga sudah menginstruksikan kepada Lurah untuk memberikan Laporan itu seminggu bisa 3 kali.

"Saya sudah instruksikan kepada lurah untuk selalu memberikan laporan itu seminggu bisa 3 kali, hal ini agar kita bisa tahu kondisi masyarakat kita, jadi saya mau tau, yang terkena Covid-19 berapa, yang isolasi mandiri berapa, saya ngga mau ada masyarakat kita yang meninggal ketika melakukan isolasi mandiri," tegasnya.

"Saya sudah minta juga kepada lurah untuk membawa 2 nakes (tenaga kesehatan), nantinya akan kita beri pelatihan, hal ini untuk pelaksanaan vaksin di tiap kelurahan, nantinya vaksinasi itu dilakukan di setiap kelurahan, saya mau semua masyarakat Kota Cilegon semuanya mendapatkan vaksin," tandasnya. (man)