Print this page

Tahun Ini Proyek JLU Fokus Pembebasan Lahan

Tahun Ini Proyek JLU Fokus Pembebasan Lahan

detakbanten.com Cilegon - Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon akan melanjutkan proyek Jalan Lingkar Utara (JLU) yang masuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021.

Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengatakan, proyek JLU akan dilanjutkan. Saat ini, kata dia masih fokus pembebasan lahan. Namun untuk pembangunan, pihaknya akan melakukan kajian ekonomi. Diketahui pembangunan jalan sepanjang 12 kilometer tersebut, pada tahun ini akan dilakukan penyelesaian pembebasan lahan.

"Nanti akan ada kajian ekonomi, sebanding atau tidak peningkatan ekonomi di Cilegon utara dengan biaya yang kita keluarkan," kata Sanuji saat ditemui di Kantor Walikota Cilegon, Rabu (23/6/2021).

Sanuji mengungkapkan, jika memang sekitar JLU bisa menjadi kawasan industri padat karya dan membantu penyerapan tenaga kerja, bisa saja untuk segera dibangun. "Tetapi, saat ini fokus pembebasan lahan aja dulu, tahun depan juga pembebasan lahan," tutup Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon Ridwan mengatakan, proyek JLU yang masuk dalam RPJMD 2016-2021, akan kembali berlanjut di tahun ini.

Lanjut Ridwan, meski tidak ada pembangunan fisik, tetapi proyek pembuatan ruas jalan yang menghubungkan dari Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, hingga ke Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, tersebut, akan difokuskan untuk pembebasan lahan.

"Pembebasan lahan JLU tahun ini fokus untuk lahan milik perorangan. Sementara, untuk pembebasan lahan milik korporasi akan dilakukan tahun depan. Saat ini, sudah sekitar 600 bidang tanah yang kami bebaskan, sementara yang belum terbebaskan sekitar 200 bidang tanah," kata Ridwan.

Dikatakan Ridwan, proses pembebasan lahan saat ini terus berlanjut. Saat ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) sedang melakukan validasi data. Jika data sudah lengkap maka dilakukan pembayaran. "Jadi proses pembayaran terus berjalan," ucapnya.

Menurut Ridwan, tahun ini, anggaran yang disiapkan untuk pembebasan lahan disiapkan anggaran Rp 52 miliar. Tanah yang sudah bersertifikat harganya lebih mahal dibandingkan yang masih berbentuk Akta Jual Beli (AJB). "Kalau lahan milik korporasi yaitu ada empat perusahaan yang akan dibayar tahun depan, karena tahapannya lebih banyak," tuturnya.

Ridwan menambahkan, saat ini untuk pembebasan lahan sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp 150 miliar. Selain pembebasan, beberapa titik juga sudah dilakukan pematangan lahan seperti di Panggungrawi, Purwakarta, Grogol dan Gerem.

"Mudah-mudahan 2022 semua lahannya sudah dibebaskan, dan pembangunan dilakukan setelah semua lahan dibebaskan sari STA 0 hingga STA 12," tandasnya. (man)