Kesenian debus sengaja dipentaskan oleh BPPKB Banten dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan, selain itu pementasan debus juga bertujuan untuk melestarikan seni debus yang merupakan kesenian tradisional asli milik orang Banten.

Kepala Desa Sukamekarsari, Abdurahman dalam sambutannya mengatakan. Dengan adanya pagelaran seni budaya debus ini, diharap mampu menarik minat generasi muda untuk dapat melestarikan kesenian-kesenian asli daerah banten.

"Ditampilkannya seni tradisional debus kepada masyarakat, selain dapat menghibur para penonton. Sekaligus untuk memperkenalkan seni debus kepada anak-anak, agar seni tradisional debus tidak hilang diterjang jaman," ujarnya.

Saya berharap, minat masyarakat untuk melestarikan tradisi debus bisa tumbuh setelah melihat rangkaian acara pada malam hari ini. Maka saya harap warga Desa Sukamekarsari dapat mendukung serta ikut berpartisipasi melestarikan budaya leluhur.

"Seiring berkembangnya jaman, generasi penerus kita sudah terbiasa dicekoki oleh kemajuan tekhnologi medern. Terbiasa dengan segala sesuatu yang serba canggih, sedangkan tradisi kesenian leluhur sudah sangat jarang sekali mereka lihat. Mari perkenalkan tradisi-tradisi atau budaya leluhur kita, agar tidak punah dimakan usia," katanya.

Sementara Ramadhan (20), warga Kampung Pariuk mengatakan, gelaran seni debus memang dirasa perlu untuk diperkenalkan kepada anak yang mungkin tidak pernah mengenal debus, apalagi melihatnya. "Saya sangat mendukung kegiatan seni tradisional ini diperkenalkan kepada anak. Agar kedepannya minat anak untuk belajar serta melestarikan kesenian debus tidak hilang begitu saja, karena bukan tidak mungkin anak-anak selama ini hanya mengenal nama tanpa pernah melihat langsung pertunjukannya," tandasnya.