Print this page

Abrag dan 234 SC Gelar Khitanan massal

Abrag dan 234 SC Gelar Khitanan massal

Detakbanten.com LEBAK - Dalam rangka memperingati Isra Mi'raj, komunitas Aksi Bersatu Rahmatan Lil'alamin Group (ABRAG) bekerjasama dengan 234 Social Community Kabupaten Lebak, menggelar kegiatan Khitanan massal yang digelar di gedung sugri, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, Senin (30/4/18).

Wakil Ketua Abrag Andri Suwandi mengatakan kepada detakbanten.com, sebanyak 21 orang anak peserta yang mengikuti khitanan massal ini, seluruhnya merupakan warga sekitaran kota rangkasbitung, padahal awalnya kegiatan khitanan ini akan diikuti lebih dari 30 orang, namun dikarenakan adanya pengunduran waktu pelaksanaan maka pesertanya menjadi berkurang, namun hal ini tidak menyurutkan niat untuk tetap menggelar kegiatan tersebut.

Sambung Andri, khitanan massal ini dilaksanakan dengan tujuan dapat meraih fitrah, mempererat silaturahmi dan persaudaraan serta trrus menjalin ukhuwah islamiyah dengan seluruh anggota dan warga lebak yang lebih membutuhkan.

"Kami berharap suatu saat nanti kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan pada tiap tahunnya dan semoga akan lebih banyak lagi para pesertanya," ujar Andri.

Lanjutnya, selain itu pihaknya juga memberikan uang santunan kepada para pengantin sunat, perangkat shalat dan juga sembako kepada mereka yang mengikuti kegiatan tersebut.

"Tidak lupa Kami juga berterima kasih kepada semua pihak terkait yang sudah membantu dan bekerja sama guna menyukseskan kegiatan khitanan massal ini, terutama untuk tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan juga Bazda Lebak," tambahnya.

Sementara itu Siprandani salah satu anggota 234 SC menuturkan, komunitasnya bergerak pada bidang sosial dan tanpa unsur politik sedikitpun, bukan hanya bergerak pada bidang sosial saja namun mereka juga bergerak pada bidang lingkungan dan juga lainnya yang bersifat murni bagi kepentingan masyarakat.

"Kegiatan seperti ini akan Kami dukung dengan maksimal, meskipun Kami semua bukan siapa-siapa, namun bukan berarti Kami tidak bisa berbuat apa-apa," tandas Siprandani.