Print this page

Mendamba Pemimpin Ideal

Yani Suryani Yani Suryani

detakbanten.com OPINI - Manusia yang hidup di muka bumi tak kan lepas dengan kepemimpinan. Bahkan kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita. Saat dua orang berkumpul saja, harus memilih siapa pemimpinnya? Apalagi kumpulan orang banyak. Di keluarga kita mengenal ayah sebagai pemimpin. Sekolah ada kepala sekolah/madrasah. Sebuah negara ada presiden, dan masih banyak lagi.

Pemimpin adalah seseorang yang mampu dan memiliki kemampuan dalam memimpin. Pemimpin yang baik akan mampu mengajak anggotanya untuk mencapai tujuan. Begitu pun seorang pemimpin atau kepala daerah, ia harus memiliki sebuah visi dan misi untuk membangun dan mensejahterakan rakyat. Karena tujuan berdirinya negara Indonesia ini jelas termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi “ untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejarteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

Jika saat penjabat banyak pemimpin melakukan hal yang justru bertentangan dengan apa yang menjadi tujuan pendirian negara ini justru sejatinya harus dipertanyakan . Apakah mereka lupa tujuan yang seharusnya diwujudkan melalui kepemimpinannya. Diberitakan tribunnews edisi 13 November 2020 jumlah pelaku korupsi 297 dari pihak swasta, 257 dari anggota DPR dan DPRD, 255 dari eselon I,ii dan III, Walikota dan Bupati 119 orang, Kementerian dan lembaga (28), Hakim(22), Gubernur (21), Pengacara (12), Jaksa (10), komisioner (7), korporasi (6), Duta Besar (4) dan Polisi (2).

Para pelaku di atas mereka adalah para pemimpin yang seharusnya dapat menjadi contoh bagi rakyat, bukan malah memamfaatkan jabatan dan kondisi yang ada kala menjabat. Lalu apakah mereka lupa dengan sumpah yang mereka ucapkan kala pertama mereka diangkat dan menjabat posisi dan jabatan.

Islam dan kepemimpinan

Islam sebagai sebuah pedoman telah memberikan begitu banyak pelajaran yang harus diambil bagi seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Islam melalui Al Quran dan Hadist justru memberikan gambaran bagaimana seharusnya kepemimpinan itu dilakukan.

Rosulullah sebagai uswah dalam menjalankan kehidupan tak terkecuali dalam memimpin, sejatinya bisa dijadikan sebuah vigur untuk kita terapkan bagaimana cara Beliau dalam memimpin. Baik saat kita memimpin dalam sebuah lembaga, organisasi, sekolah, sampai memimpin keluarga pun Rosul melalui banyak hadist digambarkan sebagai sosok pemimpin ideal. Bagaimana seharusnya menjadi pemimpin yang ideal itu?

Al-quran telah mejelaskan dalam surat An-Nisa ayat 59 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman Taatilah Allah dan taatilah Rosul (Muhammad) dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada allah (Al-quran) dan Rosul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Dalam ayat lain dijelaskan bahwa kita adalah seorang khalifah di muka bumi , maka sejainya setiapkita adalah pemimpin. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam surat Al-Baqoroh ayat 30 yang artinya “ Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi ” Mereka berkata , “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasnih, memuji-Mu dan menyusikan nama-Mu? Dia berfirman, :Sungguh, Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.”

Terkait bagaimana kita memimpin, pilihan ada di tangan kita dengan apa kita akan memimpin. Karena Allah telah memberikan potensi akal kepada manusia untuk memilih dua jalan. Kebaikan dan keburukan, petunjuk dan kesesatan, kebenaran dan kebathilan. Sebagaimana firmannya dalam al-quran surat Al Balad yang artinya “ Bukankah kami telah memberikan kepadnya dua buah mata, lidah dan dua bibir? Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”.

Kepemimpinan Rosul telah dikembangkan oleh teori kepemimpinan modern. Ada 4 fungsi kepemimpinan dan 6 sifat dasar kepemimpinan yang bisa kita ambil dan kita bisa jadikan panutan terkait dengan apa yang dicontohkan Rosul melalui perbuatan, perkataan, ketetapan dan diamnya beliau.

Adapun 4 fungsi kepemimpinan Rosul adalah

1. Fungsi Perintis
2. Fungsi penyelaras
3. Fungsi pemberdayaan
4. Fungsi Panutan
Sedangkan 6 sifat dasarnya adalah
1. Visioner
2. Berkemauan kuat
3. Integritas
4. Amanah
5. Rassa ingin tahu
6. Berani

Sumber :http://islamiccenterupi.edu/meneladani-kepemimpinan-rosulullah-saw/

Buku 100 tokoh yang ditulis oleh Michael H. Hart menempatkan Nabi Muhammad sebagai tokoh yang paling berpengaruh di dunia. Pengaruhnya juga karena kepemimpinan beliau di awal dakwahnya dan dilanjutkan oleh para pemimpin selanjutnya sehingga kerena pengaruhnya saat ini umat Islam menduduki agama dengan penganut terbesar di dunia ini. Ini artinya pengaruhnya di akui karena buku ini adalah hasil penelitian yang menghabiskan waku yang cukup lama.

Saat ini kita semua adalah pemimpin yang kelak dimintai pertanggungjawaban sekecil apapun kepemimpnan kita. Karena kita adalah pemimpin untuk diri kita sendiri. Sabda Rosulullah yang artinya, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya, seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawabannya, seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawabannya seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian dan akan dimintai pertanggungjawabannya “. (HR. Bukhori)

Wallahu’alam bishshowab

Goresan Pena : Yani Suryani