Print this page

Metode Pengobatan dengan Stem Cell yang Masih Jadi Kontroversi

Ilustrasi. (Sciencemag) Ilustrasi. (Sciencemag)

Detakbanten.com TEKNET - - Saat anda mendengar kata Stem Cell mungkin masih sangat asing bagi sebagian orang, Stem Cell atau yang dikenal dengan sel punca ialah sel biologis jejak utama DNA.

Sel tersebut dapat meremajakan diri dan menghasilkan lebih banyak sel yang baik sebagai sumber pembentuk sel baru, kemudian Stem Cell juga bertugas memastikan setiap sel rusak digantikan dengan sel baru.

Disadur dari situs Kementerian Kesehatan via indozone sel punca memiliki beberapa jenis dan kategori namun secara umum dibagi menjadi sel punca embrionik dan sel punca dewasa.

Sementara sel punca dewasa memiliki banyak sumber seperti dari otot rangka, sel-sel pada sumsum tulang dan darah serta umbilicus/tali pusar.

Kemudian sel punca juga dapat berubah jadi sel asalnya dan dapat juga menjadi sel-sel khusus lain dalam bentuk yang disebut sebagai sel progenitor.

Namun sel punca dilakukan dengan syarat yaitu orang harus memiliki tali pusar yang masih tersimpan sejak lahir, sel-sel tali pusar inilah yang digunakan sebagai sel induk.

Kalau tali pusar sudah tidak ada jalan lain adalah menemukan donor tali pusar yang cocok.

Penyimpanannya itu sendiri tidak bisa dilakukan sembarangan, hal itu guna menghindari kematian sel meski disebutkan efektif dalam penyembuhan berbagai macam penyakit, sejauh ini biaya masih menjadi kendala dalam melakukan terapi Stem Cell.

Namun begitu ada jaminan kesembuhan setelah melakukan terapi Stem Cell namun prosedur tersebut juga tidak luput dari efek samping selama pelaksanaan terapi.

Itulah mengapa ada hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan terapi Stem Cell seperti masalah keamanan saat pelaksanaan karena terapi yang dilakukan ini dapat menimbulkan efek samping berbahaya seperti tumor atau reaksi alergi gatal.

Sementara itu di Indonesia metode Stem Cell masih menjadi kontroversi tapi beberapa rumah sakit besar sudah menyediakan layanan tersebut. (Aip)