Protes tersebut dilontarkan sejumlah tokoh masyarakat dan ulama dengan mendatangi camat Sindang Jaya pada Senin, (5/2/2018) dengan memberikan surat keberatan kepada Camat dan MUI Kabupaten Tangerang.

Dihadapan Camat Sindang Jaya, ulama dan tokoh masyarakat menyampaikan unek- uneknya dan merasa keberatan atas terpilihnya Ustad Aliyudin menjadi ketua MUI kecamatan Sindang Jaya, karena pada saat pembentukan panitia tidak dilakukan secara prosedur sesuai aturan pedoman dasar rumah tangga (PDRT) MUI. Serta tidak melibatkan pengurus MUI Kecamatan Sindang Jaya yang lainnya.

Pengurus MUI Kecamatan Sindang Jaya Samanhudi mengatakan, proses muscam MUI yang telah dilaksanakan beberapa waktu tidak syah, karena tidak sesuai dengan aturan pedoman dasar rumah tangga (PDRT) MUI. Meskinya panitia muscam dibentuk terlebih dahulu dengan melibatkan semua pengurus. Namun ini tidak dilakukan, sehingga tim formatur yang mewakili pengurus diduga sudah direkayasa. "Kami datang ke Kantor kecamatan Sindang Jaya ini ingin mempertanyakan kepada camat karena masuk tim formatur sebagai ketua tim formatur," kata Samanhudi.

Dia berharap agar ketua tim formatur bisa menganulir hasil muscam ke III dan membatalkan pelantikan MUI Kecamatan Sindang Jaya.

Hal senada juga dikatakan Barok, menurutnya sebagai lembaga keagamaan tentunya pembentukan ketua MUI ini haruslah hati-hati karena ini menyangkut kemaslahatan umat. Ia meminta agar MUI Kabupaten mengundang tokoh ulama Sindang Jaya untuk membahas kembali pembentukan MUI Kecamatan karena tidak sesuai prosedur. "Laporan pertanggungjawaban (LPJ) periode sebelumnya saja tidak jelas. LPJ bukan diawal malah diakhir sidang. Ini kan jelas- jelas melanggar aturan," terangnya.

Sementara Camat Sindang Jaya Supriadinata mengatakan, akan segera berkoordinaai dengan MUI Kabupaten Tangerang, untuk mencari titik temu. "Saya secepatnya akan berkoordinasi dengan ketua MUI Kabupaten Tangerang, karena ini menyangkut MUI bukan kecamatan. Namun saya optimis akan ada titik temu," tandasnya.