Terlebih lagi pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang terbaru saat ini, untuk kampanye sangat dibatasi dan tidak boleh mengumpulkan orang banyak dan penghapusan kampanye akbar.

 

Menyikapi hal itu, Komisi I DPRD Kota Tangsel meminta Pemkot Tangsel harus bersinergi dengan penyelenggara Pemilu terutama dalam hal mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada Tangsel.

 

“Pilkada tahun ini memang sangat sulit. Karena kita menjalankannya di tengah masa pandemi. Sehingga perlu sinergi yang kuat antara Pemkot Tangsel dengan penyelenggara dalam mensukseskannya,” ujar Sekretaris Komisi I DPRD Kota Tangsel, Drajat Sumarsono, Kamis (18/6/2020).

 

Drajat mengatakan, pemerintah dapat membantu dalam hal sosilaisasi ke masyarakat bahwa pada 9 Desember nanti adalah Pilkada Tangsel. Untuk itu, KPU sebagai penyelenggara harus melakukan sosialisasi Pemilu secara masif.

 

“Dengan peran pemerintah maka sosialsasi yang masif akan terbantahkan. Karen saat ini yang paling utama dikejar ialah mengenai sosialsiasi yang masif dan aktif. Agar masyarakat hadir menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember nanti,” bebernya.

 

Drajat ungkapkan, Komisi I  sebelumnya telah melakukan audiensi dengan KPU Tangsel, terkait pelaksanaan Pilkada di tengah masa Pandemi Covid-19.

 

Menurutnya, kemungkinan anggaran Pilkada Tangsel bisa bertambah. Karena selain harus menyiapkan logistik Pilkada, penyelenggara juga harus menyiapkan alat kesehatan standar dengan protokol kesehatan Covid-19.

 

“Kami di DPRD tentunya akan membantu apa saja nanti yang akan dibutuhkan KPU dan Bawaslu untuk menyukseskan Pilkada tahun ini, terutama dalam hal anggaran. Karena menurut kami kebutuhan anggaran untuk Pilkada Tangsel bisa saja bertambah,” paparnya.

 

Drajat juga berharap, para pasangan calon nantinya  memiliki cara-cara yang jauh lebih inovatif dalam mensosialisasikan diri.

 

“Inovasi pasangan calon juga sangat penting untuk mensukseskan pilkada tahun ini,” pungkasnya.