Print this page

FGD Penelitian dan Pengkajian Potensi Konflik dan Kerawanan Pilkada Tangsel 2020

FGD Penelitian dan Pengkajian Potensi Konflik dan Kerawanan Pilkada Tangsel 2020
detakbanten.com TANGSEL - Pelaksanaan pilkada tahun 2020 berbeda dengan pilkada sebelumnya, disebabkan pelaksanaan ditengah-tengah wabah pandemi Covid-19. Namun potensi konflik dan kerawanan Pilkada tetap menjadi perhatian utama agar pesta demokrasi berjalan dengan sukses dan damai.
 
Mensikapi hal tersebut Forum Group Discussion (FGD) Penelitina dan Pengkajian Potensi Konflik dan Kerawanan Pilkada untuk mengetahui potensi konflik dalam Pilwalkot di Kota Tangerang Selatan, di gelar bertempat di Lantai 4 Aula Polres Tangerang Selatan, Kamis (6/8/2020). 
 
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan mengatakan, pelaksanaan demokrasi bisa berjalan dengan lancar, kita melaksanakan pesta demokrasi di tengah-tengah Pandemi Covid-19 di tahun ini. 
 
"Berbeda dengan pesta demokrasi dari tahun yang lalu, saya berharap ada masukan terhadap potensi Konflik di wilayah masing-masing khususnya Kota Tangerang Selatan," ujar Iman.
 
Ketua Team Pelaksana Biro Analis Baintelkam Polri Kombes Wisnu Handoko menjelaskan, dalam penyelenggaraan pemilu tahun ini memang sangat berbeda.  Pesta demokrasi sempet tertunda di tahun depan namun ada keputusan dari KPU Pusat tahun ini diputuskan di Bulan 9 Desember 2020. 
Wisnu dalam kesempat FGD tersebut membagikan lembaran kueisioner yang nanti hasil dijadikan pertimbangan dalam mengantisipasi masalah konflik dan kerawanan pilkada di tangsel.
 
"Saya harap bisa mengisi kuesioner yang dibagikan itu akan menjadi pertimbangan nanti kedepan dalam Pilwalkot di Kota Tangerang Selatan," pintanya.
 
Sementara Ketua KPU Kota Tangerang Selatan Bambang Dwitoro juga mengingatkan besarnya sorotan media terhadap pilkada di Tangsel, disebabkan bakal calon walikota yang bertarung pada pilkada ke 3 Kota Tangsel diikuti oleh para anak Wapres RI, Keponakan Prabowo hingga Dinasti Banten.
 
"Pelaksanaan Pilwalkot di Kota Tangerang Selatan menjadi potensi rawan Konflik yang akan maju dalam Pilwalkot seperti Rahayu (Keponakan Prabowo), dan Siti Nur Azizah (Anak Wakil Presiden RI 2) jadi semua awak media menyoroti di Kota Tangerang Selatan," tukasnya.
 
Ketua MUI Kota Tangerang Selatan H. M. Saidih mengharapkan Pilwalkot Tangsel bisa berjalan aman, jangan hembuskan masalah SARA dalam kampanye politik dan juga KPU harus bisa bersikap Jujur dan Adil (Jurdil).
 
"Insya Allah Pilwalkot Kota Tangerang Selatan bisa berjalan dengan aman, supaya KPU Tangerang Selatan bisa jurdil (jujur dan adil) dalam pesta demokrasi bukan hal itu saja yang dipilih harus mengucapkan bersyukur bila yang tidak terpilih untuk bersabar belum waktunya untuk dipilih." pungkasnya.
 
Turut hadir juga dalam FGD tersebut dari Kesbangpolinmas, Bawaslu, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ketua Pemuda Kota Tangsel.