Menurutnya peryataan demikian yang diberitakan dibeberapa media online tidak benar. Sukarna mengklarifikasi terkait penyaluran BSP di Desa Gaga tersebut tidak benar sama sekali adanya arahan dari Kadinsos dan Pendamping.

" Saya coba berkomunikasi dengan pendamping dan kami langsung cari tau kebenaran nya terkait persoalan ini, ternyata penyaluran BSP di Desa Gaga tersebut atas permintaan para keluarga penerima manfa'at itu sendiri, hal itu mengingat kebutuhan warga yang mendesak dimasa pandemi ini," jelas Sukarna kepada detakbanten.com, Kamis, (29/10).

Sukarna menilai, pemberitaan di beberapa di media online soal BSP di Desa Gaga terkesan mengada - ada, dan ini menyudutkan pihak PKH tersebut.

“Kemungkinan persoalan ini terjadi karena adanya persaingan dagang antar agen (mungkin-red). Kedepannya kami akan coba sosialisasikan lagi, dan ini menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan, bagai manapun juga program ini sangat bermanfaat untuk masyarakat,” Ungkapnya.

Senada dikatakannya Jurjani Pendamping PKH Desa Gaga mengatakan, terkait penyaluran bantuan Sosial Pangan yang diberitakan dibeberapa media online, pihaknya bersama TKSK Pakuhaji langsung melakukan tinjauan ke lapangan bahwasanya penyaluran Bantuan Sosial Pangan di desa Gaga tidak benar jika atas arahan Kadinsos dan Pendamping.

“Yang ada dipemberitaan itu tidak benar, dan ini tidak ada hubungannya sama dinas,” bantah nya.

Disisi lain KPM PKH Desa Gaga, Masih merasa bersyukur atas bantuan BSP yg diterimanya, karena dengan adanya bantuan tersebut dirinya dan keluarga bisa menikmatinya, untuk meringankan kebutuhannya.

“Alhamdulillah, keluarga saya terbantu dengan program sembako ini, berkat bantuan ini beban saya sedikit agak terbantu, dan agak ringan,” pungkasnya.