Menurut Walikota Serang Syafrudin menyampaikan bahwa, alasan Masjid Agung At-Tsauroh ini disebut Masjid Agung, karena sudah ada SK bupati terdahulu yang ditetapkan pada tahun 2005. Kemudian, lanjutnya, Pemkot Serang menerima penyerahan Masjid Agung ini pada tahun 2019.

"Jadi dari tahun 2020 sebenarnya Masjid Agung At-Tsauroh sudah menjadi tanggung jawab Pemkot," ujar Wali Kota Serang kepada awak media seusai membuka acara Halaqah Keagamaan Tingkat Kota Serang tahun 2020 yang mengambil tema 'Pengembangan Masjid At-Tsauroh sebagai masjid agung, Kota Serang'.

Meski demikian, kata Syafrudin , sesuai kondisi saat ini dan kemampuan Pemkot Serang baru mampu 2021 akan dilakukan penataan Masjid Agung, baik luar maupun dalam termasuk karyawannya. "Karyawannya tidak ada yang menggaji, keadaannya memperhatinkan dari sisi kenyamanan dari orang beribadah atau pun dari sisi yang lain terutama taman dan lainnya tidak tertata sama sekali dan keadaannya kumuh," ungkap Wali Kota Serang.

"Kami menganggarkan untuk tahun 2021 ini akan ditata baik luar maupun dalam. Menurut RAB Rp 60 miliar secara bertahap. Semampunya dulu," tambahnya.

Sedangkan untuk pembangunannya, masih kata Wali Kota Serang, semuanya akan dibangun. Akan tetapi, pengerjaannya akan bertahap dengan proritas perbaikan.

"Belum secara keseluruhan dengan proritas perbaikan. Terutama tempat wudhu yang terkadang airnya tidak keluar dan tempatnya licin. Itu menjadi proritas. Kemudian keduanya, islamic centre yang ada disana nanti mungkin akan dipindahkan ke bawah masjid atau sering kita sebut Baseman, jadi atasnya tetap kosong tapi dari luar tetap terlihat masjid," tandasnya.(Aden)