Santri di Kabupaten Serang Berminat Menjadi Polisi

Kapolres Serang AKBP Wibowo berfoto bersama ulama. Kapolres Serang AKBP Wibowo berfoto bersama ulama. Fuad
detakbanten.com SERANG - Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Serang, KH Holil mengatakan bahwa banyak santri di Kabupaten Serang ingin menjadi anggota polisi. Pernyataan ini diungkapkan KH Holil kepada Kapolres Serang AKBP Wibowo saat bersilaturahmi di Mapolres Serang, Rabu (18/10/2017).
Kedatangan Ketua NU ini didampingi 9 tokoh ulama dari 6 kecamatan di Kabupaten Serang, diantaranya KH Ahmad, KH Nawawi, KH Sardani dari Kecamatan Jawilan. KH Dahlan dari Kecamatan Cikande, KH Adir dari Kecamatan Kragilan, KH Maman dari Kecamatan Pontang dan KH Achyarudin dari Kecamatan Ciruas.

"Karena banyak santri yang bercita-cita ingin menjadi polisi, kami selaku pengasuh pondok pesantren minta petunjuk pada Kapolres agar para santri ini bisa menjadi polisi. Dengan banyak santri yang menjadi polisi tentunya akan memperkuat keimanan Polri, khususnya Polres Serang," ungkap KH Holil.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor Kapolres ini, para ulama juga mengungkapkan, kunjungan para ulama ke Mapolres Serang ini merupakan balasan dari kunjungan Kapolres Serang kepada ulama. Diungkapkan bahwa ulama di Kabupaten Serang siap mendukung dan membantu tugas kepolisian dalam menciptakan suasana keamanan dan ketertiban yang aman, khususnya dalam menghadapi Pilkades serentak, Pemilu Legislatif dan Presiden.

"Kunjungan balasan ini sebagai bentuk sinergitas ulama dan umaro yang telah terjalin. Kedekatakan pimpinan Polri daerah dengan masyarakat tentunya menciptakan keamanan dan ketertiban yang aman dan nyaman," ungkap Ketua NU ini.

Menanggapi itu, Kapolres Serang AKBP Wibowo mengatakan santri mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Mereka tidak hanya bisa mengkaji ilmu agama, santri juga bisa berkarya dan menjadi apa saja yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Beragam profesi pun menjadi pilihan bagi santri setelah selesai mengikuti pendidikan di pondok pesantren, termasuk menjadi polisi.

"Secara pribadi saya bangga banyak santri menginginkan menjadi personil kepolisian. Polri terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia tak terkecuali santri. Untuk itu santri yang ingin menjadi anggota polisi mulai dipersiapkan dengan baik, fisik, kesehatan maupun ilmu agamanya," ungkap Kapolres.

Perwira menengah dua melati ini menuturkan saat ini pihaknya masih kekurangan personil yang menguasai ilmu agama. Untuk mengisi kekurangan itu, kata Kapolres, pihaknya telah mengirimkan beberapa personil untuk memperdalam ilmu agama di sejumlah pondok pesantren. Kapolres berharap dengan belajarnya polisi di pesantren akan tercipta pemuka agama, pengurus masjid bahkan pengurus ponpes dari kalangan polisi. "Dengan hadirnya polisi agamis tentunya akan menjadi panutan masyarakat. Pendekatan kepada masyarakat juga akan lebih mudah," kata Kapolres. 

 

 

Go to top