Pembangunan Jembatan tersebut atas dasar aspirasi masyarakat kabupaten Serang dapil Ciruas, yang mengeluhkan jembatan yang tidak memadai.

"Saya mengapresiasi Dinas PUPR, pembangunan jembatan penghubung Desa ke desa maupun jalan kabupaten ke provinsi, ini pun masuk dalam program Multi years pembangunan berjangka 2020-2021. Dari 7 titik jalan, plus jembatan, ini pun atas aspirasi masyarakat," ungkap Ahmadi yang juga menjabat Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Serang.

Ahmadi menjelaskan, dahulu jebatan tersebut hanya bisa dilalui oleh satu mobil, itupun sangat tidak memadai. Apalagi, kata dia, pada daerah sini, merupakan daerah pertanian.

"Banyak mobil besar seperti engkel, makanya kami inisiatif harus di bangun jembatan. Kedepan pun kita akan bangun jembatan yang lainnya, dangan harapan sinergitas antara legislatif dan eksekutif dapat terus terbangun. Sehingga segala pembangunan dari aspirasi masyarakat dapat terselesaikan," jelasnya.

Ditempat sama, Kasi Pembangunan Jalan, Dinas PUPR Kabupaten Serang, Ade Irvansyah mengakui, pembangunan jembatan masih berjalan. Walaupun, kata dia, terkendala debit air tinggi. 

"Apalagi pembangunan jembatan ini menghubungkan jalan Kabupaten Serang dan Provinsi Banten. Apalagi terdapat beberapa desa, yaitu Desa Singamerta, Kadikaran dan Beberan," ujarnya.

Kemudian, masih kata Ade, pembangunan jembatan penghubung antar desa memakan anggaran sebesar Rp 600 juta, dengan panjang 10 meter, lebar lantai 5,5 meter, dan lebar kendaraan 4 meter. 

"Sehingga mobil bisa masuk. Kita juga menargetkan akhir November 2021 pembangunan harus sudah selesai. Semoga saja cuaca mendukung pembangunan jembatan, sehingga tidak ada hambatan," tandasnya. (Aden)