Print this page

Jelang Idul Adha Wabah PMK Merebak, Pedagang Daging di Tangsel Resah

Lida, Pedagang daging di Pasar Ciputat, Kota Tangsel resah dengan merebaknya wabah PMK yang menyasar hewan ternak Lida, Pedagang daging di Pasar Ciputat, Kota Tangsel resah dengan merebaknya wabah PMK yang menyasar hewan ternak

Detakbanten.com, TANGSEL – Baru-baru ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak merebak di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Hal tersebut membuat para pedagang daging sapi di Pasar Ciputat saat ini merasa khawatir.

Kekhawatiran tersebut diungkapkan oleh Lida salah satu pedagang daging sapi di Pasar Ciputat. Ia mengatakan khawatiran mewabahnya penyakit pada hewan ini bisa membuat masyarakat takut untuk membeli daging sapi di pasar.

"Saya tahu penyakit hewan itu, saya liat di Youtube dan berita-berita. Ya saya resah juga istilahnya sayakan dagangnya daging sapi," katanya kepada Detakbanten.com, Kamis (19/5/2022).

Menurut Lida, sepengetahuan ia sebagai pedagang hewan yang terkena penyakit PMK masih aman untuk dikonsumsi atau dapat dikatakan tidak terlalu berbahaya.

Meski PMK telah mewabah, Lida mengatakan sejauh ini penjualannya masih stabil tidak mengalami penurunan.

"Alhamdulillah dari adanya penyakit hewan ini tapi sejauh ini penjualan saya belum terganggu. Tapi ya itu saya khawatir nantinya bagaimana," ucapnya.

Kekhawatiran berlebih juga dirasakannya, mengingat akan datangnya perayaan Idul Adha dalam waktu dekat.

"Yang saya pikirkan sekarang, mau Idul Adha kan jadi saya mulai resah karenakan hewannya rata-rata belinya di sapi tani." tutupnya.

Sementara itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan  hewan yang terjangkit PMK boleh dikonsumsi meski ada beberapa bagian yang tidak boleh dikonsumsi masyarakat karena ada bagian yang terpapar langsung oleh virus tersebut.

"Daging PMK bisa dimakan, tetapi yang tidak boleh hanya pada tempat-tempat yang langsung terkena PMK misalnya, organ-organ tertentu seperti kaki, tentu saja harus diamputasi dulu. Jeroan tidak boleh, atau mulut, yang terkait dengan bibir dan lain-lain, atau lidah. Cuma itu yang memang tidak direkomendasi tapi yang lain masih bisa dikonsumsi," katanya.

Syahrul juga memastikan bersama pihaknya di Kementan terus bekerjasama melakukan antisipasi dan penanganan terhadap penyebaran wabah PMK.

"Saya pastikan bahwa semua kekuatan yang ada dijajaran pemerintah khususnya Kementerian Pertanian lebih khusus lagi Dirjen Pertenakan terus bergerak untuk mengantisipasi suspect PMK itu." pungkasnya.

Reporter: Mg/Fah
Editor: Aip