Airin menjelaskan, simulasi soal PTM tersebut sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari dan yang terpenting adalah soal ketersediaannya sarana dan prasarana sebagai penunjang keberlangsungan PTM tersebut.

"Walaupun enggak ada anak-anak, sarana prasarana harus sudah disiapkan bagaimana bersekolah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes)," kata Airin di Puspemkot Tangsel, Jumat (5/3/2021).

Sebelum PTM dimulai disekolah-sekolah, Airin menegaskan agar peserta didik harus mengutamakan kenersihan, seperti cuci tangan serta himbauan jaga jarak, dan tanda atau peringatan soal Covid yang wajib dilakukan pihak sekolah.

Meski begitu, Airin terangkan bahwa saat ini Pemkot Tangsel masih menunggu kebijakan lanjutan terkait PTM dari pemerintah pusat. Dia bilang, bisa jadi PTM hanya diikuti oleh 30 hingga 50 persen pelajar.

"Sarana prasaranannya sudah siap. Saya sih sangat berkeinginan. Berharap sebetulnya, walaupun tidak mungkin full, bisa saja anak-anak ini belajar secara tatap muka," tandas Airin.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (kadindikbud) Kota Tangsel, Taryono, mengatakan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) di Tangsel sepenuhnya telah disiapkan oleh seluruh sekolah.

Taryono menerangkan, Dindikbud saat ini fokus melakukan vaksinasi kepada 14.214 tenaga pengajar dan kependidikan.

"Saat ini sedang dilakukan vaksinasi. Semoga bulan Juli nanti bisa PTM dengan (mematuhi, red) prokes (protokol kesehatan, red)," ujarnya kepada detakbanten.com, Kamis (4/3/2021).

Dirinya mengatakan, setiap sekolah nantinya akan diperiksa oleh tim dari Dindikbud dan Dinas Kesehatan Kota Tangsel. (Raf)