Hudori warga Sukamulya mengatakan, PKL yang berjualan di pertigaan kian menjamur, namun tidak ada tindakan apapun dari aparat pemerintah baik kecamatan ataupun Kabupaten Kabupaten Tangerang. Selain itu kata Hudori PKL berjualan di trotoar yang jelas jelas trotoar tersebut milik pejalan kaki, sehingga taman yang dibangun dari biaya APBD Kabupaten Tangerang kondisinya kumuh dan tidak terawat.
" Kami heran padahal PKL memakai bahu jalan selebar satu meter, akibatnya macet di wilayah pasar Ceplak terjadi," terangnya.
Selain Kemacetan akibat PKL tambah Hudori, diperparah lagi ada proyek pembangunan jalan yang diluar kebiasaan melakukan pekerjaan beton dengan menghancurkan dua jalur.
"Kami sebagai warga Sukamulya merasa perihatin atas pembiaran yang dilakukan oknum aparat pemerintahan, sehingga PKL masih tetap berjualan," tandasnya