Print this page

Kursi OPD Tangsel Banyak Diisi Plt, Iwan Rahayu Ingatkan Ini ke Benyamin Davnie

Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Iwan Rahayu. Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Iwan Rahayu.

detakbanten.com, TANGSEL-Kursi sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Tangsel, saat ini masih di isi oleh Pelaksana tugas (Plt). Sejumlah OPD tersebut diantaranya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Dinas Pariwisata, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR), Dinas Perhubungan (Dishub), Asda l, Asda lll dan beberapa OPD lainnya.

Diketahui, dalam Undang-Undang nomor 10 tahun 2020 tentang Pilkada, Wali Kota terpilih Benyamin Davnie, belum bisa melakukan mutasi pejabat di lingkup OPD Kota Tangsel. Benyamin baru bisa melakukan mutasi pejabat pasca 6 bulan dirinya di lantik.

Menyikapi OPD yang masih di isi pejabat yang belum definitif, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel Iwan Rahayu mengingatkan agar Benyamin dan Pilar Saga lebih mengutamakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menentukan pejabat yang mengisi kekosongan jabatan Kepala OPD definitif tersebut.

“Yang paling utama itu harus melihat kualitas, bukan kedekatan semata apa lagi hutang budi politik. Itu yang harus ditegaskan. Mumpung masih ada waktu beberap bulan ke depan, tentu wali kota dan wakil wali kota saat ini bias melihat dan mempertimbangkan siapa saja yang pantas dan tepat untuk ditempatkan di jabatan yang kosong itu,” kata Iwan di DPRD Kota Tangsel, Kamis (3/6/2021).

Iwan juga sebutkan bahwa harus ada evaluasi besar-besaran di seluruh OPD yang ada di lingkup Pemkot Tangsel. “Bahkan menurut saya di tahun pertama wali kota dan wakil wali kota terpilih ini juga memiliki hak untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh OPD. Kalau memang ada yang kinerjanya tidak sesuai, harus dievaluasi,” ungkapnya.

Sebab, menurut Iwan, sukses tidaknya Benyamin-Pilar dalam satu periode ini, tergantung kejeliannya dalam menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat. Karena OPD adalah penunjang kinerja walikota dan wakil walikota dalam melayani masyarakat.

“Yang perlu ditekankan ialah sukses tidak suksesnya wali kota dan wakil wali kota itu, tergantung kualitas OPD nya. Kalau kualitas OPD nya buruk, maka buruk juga nama wali kota dan wakil wali kotanya. Makanya saya terus ingatkan utamakan kualitas,” tandasnya.

Sementara itu, Benyamin Davnie menegaskan, akan menempatkan orang-orang yang mampu menahkodai OPD dengan baik. Tentunya diimbangi dengan bukti kinerja secara optimal.
Benyamin mengaku tidak merisaukan perihal banyaknya pejabat senior purna tugas.

“Saya akan melihat prestasi dan kinerja ASN-nya saja. Saya tak membedakan senior atau junior,” singkatnya. (Dra).