Print this page

Lemahnya Sosialisasi Setiap Kebijakan, Masyarakat Jadi Kebingungan

Lemahnya Sosialisasi Setiap Kebijakan, Masyarakat Jadi Kebingungan

detakbanten.com SERANG - Sistem zonasi harus di kaji ulang sebelum di terapkan, lihat dulu persiapan dan ketersediaan sarana dan prasarana (Sarpras) di setiap daerah. Apakah sudah bisa di laksanakan secara baik atau tidak.

Kemudian, dari sisi kepadatan penduduk juga penting, sebab, ada sekolah yang kelebihan 'muatan' ada juga yang kekurangan muatan, maka kondisi ini bisa di lacak lewat data berapa jumlah usia calon peserta didik di setiap desa,kelurahan atau kecamatan berdasarkan jenjang sekolah.

Hal tersebut dikatakan Praktisi Pendidikan Eny Suhaeni, menurutnya, yang terjadi sekarang, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri sejak dari tahun kemarin hingga tahun ini seakan tidak pernah henti, walaupun masalahnya berbeda, dan itu terjadi berulang.

"Zaman era digital sekarang ini, mestinya pemerintah harus menyediakan sarana daring yang kompeten, agar semua ppdb bisa di lakukan dengan sistem online. Dan masyarakat mendapat kemudahan akses dalam sistem pelayanan pendidikan." Katanya minggu,30/06/2019.

Seperti saat ini, Sistem PPDB juga tidak secara kontruktif di perbaiki. Yang terjadi seperti tambal sulam, setiap tahun kebijakan di rubah rubah tanpa sosialisasi yg baik.

"Beberapa orang paham tapi kebanyakan masyarakat tidak paham, lemahnya sosialisasi setiap kebijakan menyebabkan masyarakat kebingungan. Padahal, negara menyediakan anggaran untuk sosisalisasi kebijakan apapun yg di lahirkan." Tandasnya.