Dalam rapat tersebut, seluruh fraksi DPRD Kabupaten Tangerang menyampaikan pandangan - pandangan tentang nota keuangan raperda APBD tahun 2023, dalam penyampaian pandangan terutama dalam mengahdapi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

"Kami meminta penjelasan mengenai nota keuangan terutama Pendapatan hasil keuangan daerah yang dipisahkan, kenaikan hanya 8 persen, dari target 53 miliar di APBD 2022 naik hanya 58 miliar," kata Sahrir juru bicara fraksi PKS saat membacakan pandangan ftaksi.

Hal sama dikatakan Ahyani juru bicara fraksi PPP DPRD Kabupaten Tangerang, menurut politisi asal Curug ini dikarenakan tahun 2023 merupakan tahun terakhir RPJMD Bupati dan wakil Bupati Tangerang, untuk itu dirinya berharap agar program unggulan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Kami mengapresiasi kinerja Pemkab Tangerang yang telah serius menjalankan program unggulan," kata Ahyani.

Sementara wakil bupati Tangeramg H Mad Romli akan secepatnya menanggapi tanggapan anggota DPRD didalam.pandangan umum fraksi atas penjelasan bupati tentang nota keuangan raperda APBD tahun 2023, menurutnya program unggulan yang langsung dirasakan manfaatnya kan tetap berjalan.

"Seperti program gebrak pak kumis serta pembangunan sanitasi pesantren itu akan berlanjut, oleh sebab itulah dalam rangka mewujudkan instrumen pembangunan daerah, yang telah disusun pada RPJMD 2019 - 2023 pengelolaan keuangan harus tetap menjadi perhatian terutama dalam pencapaian target pendapatan," tandasnya.