Print this page

MTQ Xll Tingkat Tangsel Digelar Ditengah PPKM Darurat, Begini Kata Fraksi Gerindra-PAN

Anggota Fraksi Gerindra-PAN yang juga Ketua Komisi lll DPRD Tangsel, Zulfa Sungki Setiawati. Anggota Fraksi Gerindra-PAN yang juga Ketua Komisi lll DPRD Tangsel, Zulfa Sungki Setiawati.

detakbanten.com, TANGSEL-Ajang MTQ ke Xll tingkat Kota Tangsel, mendapat perhatian serius dari Fraksi Gerindra-PAN DPRD Kota Tangsel. Sebab, perhelatan yang digelar sejak 2 hingga 5 Juli 2021 itu, dinilai telah menunjukan arogansi Pemkot Tangsel ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Anggota Fraksi Gerindra-PAN DPRD Kota Tangsel Zulfa Sungki Setiawati mengatakan, Pemkot Tangsel atas nama identitas, nekat melaksanakan acara tersebut di tengah pandemi yang semakin tinggi serta dalam masa PPKM Darurat.

"Padahal dalam aturan pelaksanaan PPKM Darurat jelas-jelas di sebutkan bahwa seluruh kegiatan keagamaan, seni budaya dan olahraga yang menimbulkan keramaian dan kerumunan, dihentikan untuk sementara waktu," kata Zulfa dalam keterangan tertulis yang diterima detakbanten.com, Minggu (4/7/2021).

Ketua Komisi lll DPRD Kota Tangsel itu juga menjelaskan, soal larangan kegiatan yang menimbulkan kerumunan, sudah tertuang dalam instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 15 tahun 2021 tentang PPKM Darurat Covid-19 wilayah Jawa-Bali.

"Saat ini rumah sakit yang ada di Tangsel sudah banyak yang menutup fasilitas IGD nya dikarenakan pasien terpapar covid semakin banyak. Virus ini menyebar dan menular karena adanya persinggungan atau bertemunya antar manusia," ungkap Zulfa.

Menurutnya, pelaksanaan MTQ ke Xll itu sungguh-sungguh tidak menunjukan sense of crisis, pejabat terkait tidak memiliki empati dan simpati kepada tenaga kesehatan yang saat ini berjibaku manangani pasien covid.

Kalau atas nama indentitas kota, Zulfa bilang, harusnya jangan dipisah-pisah tapi harus secara keseluruhan yaitu Modern, Cerdas dan Religius. Tidak bisa dipotong atau dipisahkan.

"Kita bisa melaksanakan sikap religius dengan menggunakan akal yang cerdas dan cara-cara modern. Pelaksanaan MTQ bisa di tunda pelaksanaannya atau juga bisa menggunakan cara cara cerdas dan modern dengan memanfaatkan Teknologi yang ada. Sehingga perwujudan kota Cerdas, Modern dan Religius akan lebih telihat indentitasnya," pungkas Zulfa. (Dra)