Print this page

Sambangi TPA Cipeucang, Komisi IV Sebut Sampah Akan Segera Dibuang Kembali ke Cilowong

Komisi lV DPRD Tangsel saat kunjungi TPA Komisi lV DPRD Tangsel saat kunjungi TPA

detakbanten.com, TANGSEL-Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, kembali menjadi tempat pembuangan sampah warga Tangsel. Hal ini lantaran proses pembuangan sampah ke TPA Cilowong di Serang, dihentikan sementara.

Khawatir TPA yang berada di Serpong itu terjadi over kavasitas sampah, Komisi IV DPRD Kota Tangsel langsung menyambangi lokasi TPA Cipeucang, Kamis (22/9).

Usut punya usut, kunjungan yang dipimpin oleh ketua Komisi lV, Muhmmad Azis, untuk memastikan kondisi TPA Cipeucang yang sejak sebulan lalu itu, sampahnya tak lagi dibuang ke TPA Cilowong, Serang.

“Kedatangan kami ke TPA Cipeucang ini untuk melihat langsung kondisi terkini TPA. Dan dari pantauan kami di lokasi, untuk beberapa bulan ke depan masih bisa menampung. Tapi kita ingin secepatnya kembali dapat membuang sampah ke TPA Cilowong, karena Kota Tangsel dengan Kota Serang sudah kerjasama,” ungkapnya.

Azis menjelaskan, salah satu alasan sampah Tangsel tidak lagi membuang sampah ke TPA Cilowong, karena anggaran bantuan kompensasi dampak lingkungan akan dianggarkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2022.

“Sudah kita anggarkan Rp 5 mliar, dan minggu depan sepertinya sudah selesai pembahasan APBD Perubahan 2022. Jadi tidak lama lagi kita sudah bisa membuang sampah ke TPA Cilowong,” terang Azis.

Komisi lV DPRD Kota Tangsel, menurut Azis, tak hanya sekedar melihat kondisi terkini TPA Cipeucang saja. Lebih dari itu, Komisi lV meminta agar Pemkot Tangsel melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga memikirkan langkah lainnya dalam mengatasi pembuangan sampah di Kota Tangsel.

Seperti di DKI Jalarta, Azis contohkan, yang sudah membeli lahan di luar DKI Jakarta untuk lahan pembuangan sampah. Untuk itu, berkaca dari DKI Jakarta, maka Tangsel bisa bekerjasama dengan daerah lain untuk membeli lahan untuk lahan sampah.

“DKI Jakarta juga sangat inovatif. Mereka itu mengelontorkan uang sebesar Rp 780 miliar untuk membuat mesin pengelolaan sampah menjadi bahan bakar untuk pabrik semen, mereka bekerja sama dengan salah satu pabrik semen untuk membeli bahan bakar dari hasil olahan sampah itu. Jadi kami minta DLH lebih iniovatif seperti kota besar lainnya. Karena semestinya Tangsel ini sudah tidak boleh ada TPA lagi,” tambah Azis.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangsel lainnya, Ricky Yuanda Bastian mengatakan, setidaknya dalam waktu jangka pendek seperti saat ini harus, ada langkah cepat dari DLH agar sampah di TPA Cipeucang tidak terlalu menggunung.

“Kepala UPT untuk segera punya inisiasi jangka pendek, saat kerjasama dengan Cilowong belum bisa berjalan. Harus ada alternatif tempat pembuangan yang lain, jangan sampai semakin menggunung," pungkasnya. (Dra).