Selain Masifnya sosialisasi tentang Prokes sambung Mad Romli, hal lain yang mendorong berubahnya kabupaten Tangerang menjadi zona kuning, karena tingkat kedisiplinan warga terhadap prokes tinggi, karena gencarnya sosialisasi tentang prokes oleh forum kominikasi pimpinan daera ( forkopimda) yang didalamnya unsur pemkab Tangeramg, TNI dan Polri.

" Saya berharap agar zona kuning ini kita pertahankan sehingga nantinya kita berdoa dan berharap agar kabupaten Tangerang menjadi zona hijau,"terang H ombi sapaan Mad Romli.

Mad Romli menambahkan, dengan berubahnya menjadi zona kuning, tentunya tingkat kedisiplinan terhadap prokes harus dipertahankan, dengan menerapkan 5 M disetiap aktivitas tentunya akan merubah zona kuning menjadi zona merah.

Sementara Jubir Satgas Covid 19 dr Hendra Tarmidzi mengatakan, perubahan status dari zona merah ke zona kuning ini merupakan buah dari perjuangan seluruh unsur, baik unsur Pemerintah, TNI dan Polri, zona kuning artinya tingkat penularan sedang, tentunya untuk berubah menjadi zona hijau perlu kerja keras lagi, karena jika warga abai terhadap prokes tidak tertutup kemungkinan akan berubah menjadi zona merah lagi.

" Ini yang kita harapkan, untuk itu mari kita tetap menerapkan prokes, jangan kita berpikir bahwa covid itu sudah tidak ada, sehingga kita mengabaikan prokes,"kata dr Hendra.

Selain itu kata dr Hendra, faktor lain yang mengakibatkan perubahan zona merah ke kuning adalah, gencarnya vaksinasi yang dikakukan oleh pemerintah, dan timbulnya kesadaran warga tentang pentingnya divaksin.

" Kami berharap agar warga tetap menjaga prokes, kapanoun dan dimanapun, jaga kesehatan tubuh dengan berolahraga, makan yang bergizi,"tandasnya.