Print this page

Walaaah... Pedagang Pasar Ciputat Ogah Disuntik Vaksin Covid, Begini Alasannya

 Pasar Ciputat. Pasar Ciputat.

detakbanten.com, TANGSEL-Rencana Pemkot Tangsel melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk memberikan vaksinasi Covid-19 kepada pedagang pasar, dipastikan bakal menemui kendala.

Pasalnya, sebagian pedagang pasar, seperti pasar tradisional yang ada di Ciputat, merasa takut menerima vaksin tersebut.

Ketua Paguyuban Pasar Ciputat Yuli Sarlis mengatakan, para pedagang di pasar Ciputat merasa takut dan meyakini bahwa wabah penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona dapat disembuhkan meskipun tidak melalui vaksinasi.

"Kayanya 50 persen lebih banyak yang enggak mau yah. Udah pada ngomong, pada takut," kata Yuli Sarlis dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Rabu (17/2/2021).

Yuli menuturkan, saat ini pihaknya baru mendapat selebaran rencana vaksinasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel. Meski sudah menerima surat selebaran tersebut, ia mengaku belum menerima sosialisasi atau imbauan dari dinas terkait vaksinasi Covid-19.

"Kita baru dapet selebaran minggu kemarin dari Disperindag terus disuruh isi, udah gitu saja. Seharusnya kan kalau ada rencana kaya gitu (vaksinasi-red) kita dikasih tahu dulu, dikumpulin dulu, ini enggak, langsung disuruh ngisi aja. Ya mereka (Pedagang-red) kan juga kebingungan," ungkap Yuli.

Sementara M (55), pedagang perlengkapan seragam sekolah disalahsatu kios yang ada di pasar Ciputat menyatakan jika dirinya tidak siap menerima vaksin Covid-19 dari pemerintah. M bahkan mengaku belum mendapat selebaran vaksinasi yang diberikan oleh Disperindag Kota Tangsel.

"Kalau saya sih engga siap, karena saya engga sakit. Kata dokter kan yang divaksin orang yang sakit, entar kalau ada apa-apa ya repot juga. Terus saya juga belum dapet selebaran ajakan vaksin," jelas M.

Saat ini, M bilang, pemerintah sebaiknya lebih memikirkan bagaimana memulihkan perekonomian masyarakat dari pada menggembor-gemborkan persoalan yang berkaitan dengan Covid 19. Karena ia beranggapan bila hal tersebut malah akan menimbulkan penyakit lantaran perputaran ekonomi yang tidak baik.

"Lagi krisis begini, penyakitnya digembor-gemborin, apa enggak setres, yang ada malah nambah penyakit. Kalau kata saya mendingan ngurusin ekonomi dulu dah," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, hasil rapat yang dilakukan bersama Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, vaksinasi tahap dua didalamnya terdapat ASN, TNI/Polri dan pedagang.

"Kemarin baru rapat sama Kemenkes. Tahap kedua itu termasuk ASN, TNI, POLRI dan ada pedagang pasar," kata Deden.