50% Komponen KRL Baru Bisa Diproduksi di Dalam Negeri

Direktur Utama PT. INKA, Eko Purwanto, usai rapat dengar pendapat bersama anggota Komisi VI DPR di Komplek DPR RI, Senin (27/3/2023). Direktur Utama PT. INKA, Eko Purwanto, usai rapat dengar pendapat bersama anggota Komisi VI DPR di Komplek DPR RI, Senin (27/3/2023).

Detakbanten.com, JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT. Industri Kereta Api (INKA), Eko Purwanto, mengklaim sekitar 50 persen komponen pembuatan kereta rel listrik (KRL) baru mampu di produksi di dalam negeri.

Diakuinya, saat ini, body kereta dan komponen mekanik lainnya, bisa diperoleh dari produksi dalam negeri.

"Maka, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memproduksi kereta, baru berkisar 45-50 persen. Sedangkan seperti instalasi software tak bisa karena masih membutuhkan impor," kata Eko Purwanto, usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Komplek DPR, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Sementara, lanjut Eko, desain teknologi telah oke dengan KCI. Teknologi terbaru itu, nanti kualitasnya bagus. "Kalau carbody ada di sini, TKDN bisa 45-50 persen karena carbody kita kerjakan di sini," jelasnya.

Adapun, sambungnya, belum semua komponen bisa didapat dari dalam negeri. "Beberapa masih perlu impor. Terutama dari sisi instalasi software untuk rangkaian kereta," tambahnya.

Sementara, pesanan PT KCI, hingga tahun 2025 mendatang telah di order sebanyak 16 trainset. Targetnya, kata Eko, rangkaian kereta berpenggerak itu bisa rampung 2025 mendatang.

Diketahui, sebelumnya, pemerintah, terutama Kementerian Perindustrian hingga Kementerian Perdagangan, belum memberi izin untuk PT KCI melakukan importasi rangkaian KRL bekas dari Jepang.

Alasan pemerintah mendorong PT KCI untuk membeli produk dalam negeri, seperti produksi PT INKA.

 

 

Go to top