Mengenal Lebih Jauh Kelainan Refraksi Mata: Plus, Minus, dan Silinder

Mengenal Lebih Jauh Kelainan Refraksi Mata: Plus, Minus, dan Silinder

detakbanten.com KESEHATAN -- Kacamata bukan hanya menjadi aksesori fashion, tetapi juga solusi bagi berbagai gangguan penglihatan yang dapat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari. Penting bagi kita untuk memahami istilah "plus," "minus," dan "silinder" yang seringkali digunakan dalam dunia optik. Mata, sebagai kamera alami tubuh kita, membutuhkan fokus yang tepat untuk menghasilkan gambar yang jelas. Untuk itu, mari simak penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga kelainan refraksi mata ini.

1. Rabun Jauh (Miopia)
Rabun jauh, atau yang sering disebut mata minus, terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata tidak fokus tepat di retina, melainkan di depan retina. Faktor-faktor seperti sumbu bola mata yang terlalu lonjong atau kornea dan lensa yang terlalu cembung dapat menyebabkan miopia. Orang dengan miopia akan mengalami kesulitan melihat objek yang jauh. Untuk mengoreksinya, biasanya digunakan kacamata lensa bikonkaf atau cekung.

2. Rabun Dekat (Hipermetropia)
Sebaliknya, hipermetropia atau mata plus terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata jatuh di belakang retina. Individu dengan hipermetropia mungkin mengalami kesulitan melihat objek dekat, tetapi memiliki penglihatan yang jelas pada objek yang lebih jauh. Kacamata lensa bikonveks atau cembung digunakan untuk mengoreksi hipermetropia.

3. Mata Silinder (Astigmatisme)
Astigmatisme adalah kelainan mata yang ditandai dengan pandangan berbayang dan kesulitan melihat garis lurus, baik pada objek dekat maupun jauh. Hal ini disebabkan oleh ketidakrataan lengkungan di kornea. Astigmatisme dapat terjadi bersamaan dengan rabun jauh atau rabun dekat. Penggunaan lensa silinder membantu mengatasi astigmatisme, memperbaiki ketidakrataan dalam pembiasan cahaya.

Selain ketiga kelainan mata tersebut, ada juga kondisi lain yang dikenal sebagai presbiopia atau mata tua. Presbiopia terjadi ketika lensa mata menjadi kaku seiring bertambahnya usia, menyebabkan kesulitan membaca tulisan kecil. Kondisi ini biasanya dikoreksi dengan kacamata lensa baca.

Memahami jenis-jenis kelainan refraksi mata ini sangat penting untuk dapat mengidentifikasi gangguan penglihatan yang mungkin dialami. Dengan pemahaman ini, kita dapat mencari penanganan yang sesuai dan merawat kesehatan mata kita dengan lebih baik, sehingga dapat menikmati penglihatan yang optimal sepanjang hidup.

 

 

Go to top