Kegiatan diawali dengan gerak sepanjang 2 kilometer dengan rute mengitari komplek Puspemkab Tangerang. Barisan gerak jalan dimeriahkan penampilan etnik dari berbagai suku di Indonesia. Barisan tampilan etnik dipimpin kelompok marching band, disusul reog, barongsai naga, tanjidor, angklung gubrak, dan baru puluhan ribu peserta gerak jalan.
Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir memimpin pembacaan teks deklarasi diikuti Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Dandim 0510 Tigaraksa Letkol Inf. Parada Tampubolon, ulama Banten Abuya Muhtadi Dimyati, dan seluruh peserta kegiatan. Adapun naskah deklarasi yang dibacakan berisi mendukung kebhinekaan, menolak kerusuhan dan kekerasan, serta menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
"Kegiatan ini untuk merekatkan kebersamaan dan persatuan Indonesia khususnya dalam hal ini di wilayah Banten," kata Tomsi.
Tomsi melanjutkan, kegiatan itu diharapkan dapat turut menurunkan tensi dinamika politik usai perhelatan Pemilu. Menurutnya, polarisasi memang konsekuensi demokrasi. Namun, lanjut dia, persatuan bangsa harus tetap yang diutamakan.
Dia menambahkan, kegiatan deklarasi juga dirangkaikan dengan program Millenial Road Safety Festival (MRSF). Oleh karenanya, kata dia, kampanye kebhinekaan dan berkendara aman itu difokuskan pada generasi muda atau milenial. Dia berharap, kegiatan itu dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terutama generasi milenial terhadap Tanah Air dan Kebhinekaan.
"Serta ajakan untuk mengutamakan keselamatan dalam berkendara salah satunya dengan mematuhi segala rambu lalu lintas," katanya.