Selain itu, jalan raya yang menghubungkan dengan Kabupaten Bogor tersebut rawan kecelakaan. Biasanya, kondisi ini dirasakan pengendara usai hujan.
Perbedaan tinggi beton dan tidak adanya drainase menjadi penyebab genangan air. Warga setempat mengaku, was-was saat melintas. Bahkan, sejumlah pengendara nekat melawan arus untuk menghindari genangan air.
Muhammad Akbar, warga Perumnas Suradita mengaku setiap pulang dan berangkat kerja harus melintas genangan air di jalan tersebut. Terutama di depan SPBU Suradita. "Kalau banjir tidak nyaman untuk pengendara sepeda motor dan pastinya rawan kecelakaan dan macet," ujarnya saat ditemui pada Rabu, (6/2/2018).
Baca Juga : Ratusan Rumah dan Kos-kosan Terendam Banjir
Menurutnya, pengerjaan perbaikan jalan ini tidak memperhatikan keselamatan pengendara yang melintas. Untuk itu, pengendara meminta agar perbaikan di ruas jalan tersebut dibuatkan jalan alternatif atau diberi tanda bahaya jika melintas di ruas jalan tersebut.
"Yang memperbaiki jalan harus juga memperhatikan keselamatan pengendara yang melintas. Jangan asal," tandasnya.