BPS: Tren Pernikahan di RI Menurun Sepanjang 3 Tahun Terakhir

Ilustrasi. Ilustrasi.

Detakbanten.com, JAKARTA – Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 melaporkan bahwa angka perkawinan di Indonesia terus menurun. Sepanjang tiga tahun terakhir, secara nasional, perkawinan menurun sekitar dua juta. Contohnya, jumlah perkawinan di DKI Jakarta 'menyusut' nyaris 4 ribu, dari 47 ribu jadi 43 ribu. Sementaram terendah berada di wilayah Papua, dari kisaran 4 ribu ke 1.000 kasus.

Ada pula Jawa Barat, yang mencatat perkawinan terbanyak di Indonesia di angka 300 ribu. Walau Jawa Barat ikut melaporkan penurunan, angkanya tak 'menyusut' signifikan seperti daerah lain.

Dalam keterangan tertulis BPS, berikut laporan angka penurunan pernikahan dari tahun ke tahun, di antaranya tahun 2021 sebesar 1.742.049, tahun 2022 sebesar 1.705.348, dan tahun 2023 sebesar 1.577.255.

Adapun, dalam tiga tahun terakhir, angka perceraian turut dilaporkan sempat melonjak drastis. Tahun 2021, misalnya, lebih dari 477 ribu perceraian. Meningkat di tahun 2022 menembus 500 ribu, sedikit menurun di 2023 tapi lebih tinggi dibandingkan 2021, yaitu 463 ribu.

Sejumlah pemicu turut melatarbelakangi tingginya angka perceraian. Terbanyak, terkait perselisihan secara menerus, angkanya 250 ribu kasus. Lalu, masalah finansial 100 ribu. Kemudian, faktor meninggalkan salah satu pihak, sampai urusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Perceraian terbanyak terjadi di Jawa Barat dengan laporan 102.280 kasus. Data perceraian selama tiga tahun terakhir, antara lain tahun 2021 sebesar 447.743, tahun 2022 sebesar 516.334, dan 2023 di angka 463.654.

 

 

Go to top