"Enam pelaku masih DPO," ujar Wakapolres Bandara Soetta, AKBP Risnanto kepada wartawan, Rabu (29/3/2017).

 Menurutnya, narkotika golongan I tersebut dibawa dengan diselipkan di dalam selangkangan dengan dibungkus dengan plastik. "Para pelaku sengaja tidak mengenakan pakaian atau aksesoris yang mengandung logam sehingga tidak berbunyi ketika melewati pemeriksaan petugas di Security Check Point," jelasnya.

 Pelaku diketahui membawa Shabu saat salah seorang penumpang kehilangan telepon genggamnya hingga petugas melakukan pemeriksaan CCTV. Dari pemeriksaan, diketahui handphone tersebut ada pada salah satu tersangka. Kemudian, petugas Aviation Security mendapati tiga orang penumpang Citilink tujuan Jakarta-Banjarmasin membawa Sabu. "Mengetahui rekannya ditangkap dan enam membatalkan penerbangan dan melarikan diri," ucapnya.

 Berdasarkan pengakuan salah satu pelaku, mereka mendapatkan barang haram tersebut dari seorang berinisial AK yang saat ini masih DPO. "RRA (25) itu tugasnya membagikan paket ke masing-masing kurir ini di Hotel Aston Pluit, RRA ini mendapatkan barang dari AK yang saat ini masih DPO," katanya.

 Dalam satu kali berhasil mengantar Shabu ke tempat tujuan, para kurir ini mendapatkan upah sebesar Rp.15 Juta dari AK. Dengan adanya pengungkapan tersebut, Polisi berhasil menyelamatkan sebanyak 47.000 orang dari bahaya narkotika. "Pelaku diancam pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 Undang-undang Narkotika nomor 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun," tandasnya.