Pembangunan taman kota merupakan satu dari sekian program Pemkot Tangerang dalam menata kota dan masyarakatnya menuju kota layak huni. Apalagi, saat ini Kota Tangerang dengan luas 188 kilometer persegi, hanya tersedia 11 persen RTH dari total 30 persen RTH sesuai amanat undang-undang.

Taman-taman yang ada akan melengkapi ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Tangerang. Berdasarkan data dari Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang, taman kota yang ada sampai tahun 2016 telah tersebar di 155 titik/ruang dengan luas 50,33 hektar.

Sebelumnya, tahun 2013 pemkot Tangerang hanya memiliki 106 ruang dengan luas 42,25 hektar, tahun 2014 ada 130 ruang dengan luas 44,95 hektar, 2015 ada 140 ruang dengan luas 45,49 hektar.

Taman-taman tersebut diantaranya,taman Potret,taman Bambu, Taman Pramuka,Taman Kelinci,dan Cisadane walk. "Ya,20 taman tematik dan 39 taman lingkungan sudah direalisasikan," ujar Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah pada Rabu, (30/8/2017).

Lebih lanjut, Wali Kota menuturkan, Taman menjadi prioritas pembangunan di Kota Tangerang. Sebab pembangunan taman bukan sekedar menambah RTH, melainkan juga menjadi ruang publik untuk masyarakat berinteraksi.

"Taman-taman yang ada dibangun agar masyarakat Kota Tangerang tidak jenuh dengan aktivitas keseharian yang padat. Dengan datang ke taman setidaknya mereka bisa rekreasi disana," tukasnya.

Selain bangun taman, untuk memenuhi RTH, pemkot juga telah mencanangkan program berkebun. Program ini melibatkan masyarakat dalam mengelola berbagai macam tanaman yang dikelola bersama antara masyarakat dengan kelompok wanita tani dan petani setempat. Lahan yang dipergunakan warga untuk program Tangerang Berkebun adalah seluas enam hektar yang ada didalam wilayah tersebut, lahan yang dipergunakan merupakan lahan tidur yang tidak terpakai, sehingga kini lebih berdaya guna. (Advertorial)