Detak Banten - Berita Pendidikan

Studi: Tidur Membantu Membuat Keputusan dan Tingkatkan Kreativitas

detakbanten.com EDU - Banyak orang memilih tidur sebagai cara untuk menjernihkan pikiran saat menghadapi masalah sulit. Ternyata, kebiasaan ini memiliki dasar ilmiah yang kuat. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa tidur dapat membantu seseorang membuat keputusan yang lebih baik dan bahkan meningkatkan kreativitas.

Mengapa Bangsa Viking Tidak Menjajah Amerika Utara?

detakbanten.com EDU – Sejarah mencatat bahwa bangsa Viking adalah kelompok pelaut ulung yang berhasil menjelajahi berbagai wilayah Eropa Utara pada abad ke-8 hingga ke-11 M. Mereka bahkan mendirikan permukiman di Islandia dan Greenland pada abad ke-9 dan 10. Di balik catatan keberhasilan itu, bangsa Viking juga sempat mencapai kawasan Amerika Utara, tepatnya di Newfoundland, Kanada, sekitar tahun 1000 M. Meski demikian, mereka tidak mendirikan koloni atau melakukan penjajahan seperti yang terjadi di wilayah Eropa lainnya. Lalu, apa sebenarnya yang menjadi alasan di balik kegagalan mereka menjajah Amerika Utara?

Fokus Hanya pada Sumber Daya Alam
Seorang arkeolog dari Parks Canada, Birgitta Wallace, menyebutkan bahwa tujuan utama bangsa Viking saat mencapai Amerika Utara adalah untuk mencari sumber daya alam yang dapat membantu pembangunan koloni mereka di Greenland. Wilayah Amerika Utara mereka beri nama “Vinland,” yang berarti “Tanah Anggur,” dan dianggap sebagai tempat yang kaya akan sumber daya. Bangsa Viking berharap dapat mengumpulkan bahan-bahan dari wilayah ini untuk dibawa pulang dan memperkuat pemukiman baru mereka di Greenland. Akibatnya, niat untuk tinggal secara permanen atau menjajah tidak menjadi prioritas mereka saat itu.


Konflik dengan Penduduk Asli
Pendapat lain datang dari Kevin P Smith, peneliti di Smithsonian Institute, yang mengungkapkan bahwa bangsa Viking sebenarnya memiliki ketertarikan untuk mendirikan koloni baru di Amerika Utara. Namun, keinginan tersebut terhalang oleh adanya konflik dengan penduduk asli Amerika Utara, yang segera pecah begitu bangsa Viking mencoba melakukan interaksi. Pertempuran dengan suku-suku lokal ini berakhir dengan kekalahan bangsa Viking, yang akhirnya memilih untuk mundur ke Greenland. Bagi mereka, mendirikan koloni permanen di tanah yang tidak kondusif bagi kehidupan mereka serta ancaman konflik yang berkelanjutan tidaklah layak.


Jarak dan Cuaca Ekstrem
Letak geografis yang jauh serta kondisi cuaca yang ekstrem juga menjadi faktor penting. Bangsa Viking harus menghadapi jalur laut yang berbahaya di Atlantik Utara, di mana cuaca dingin dan badai sering terjadi. Menurut Jan Bill, kurator koleksi kapal Viking di University of Oslo’s Museum of Cultural History, jarak dan kondisi laut di sana menjadi penghalang yang lebih berat dibandingkan jalur yang lebih menguntungkan ke arah selatan. Selain itu, kondisi urbanisasi di Skandinavia pada masa itu masih tergolong rendah. Negara-negara Viking seperti Denmark, Norwegia, dan Swedia belum cukup kuat dari segi politik dan ekonomi untuk mendukung ekspansi kolonial besar-besaran seperti bangsa lain yang lebih maju.


Kemungkinan Wabah Penyakit
Beberapa sejarawan, seperti Dr. William Agger dan Herbert Maschner dalam buku “The Northern World: A.D. 900-1400,” berpendapat bahwa kedatangan bangsa Viking ke Amerika Utara juga berpotensi membawa penyakit yang kemudian memicu wabah di antara masyarakat kutub utara lokal, khususnya kelompok yang dikenal sebagai “Dorset.” Meskipun wabah ini tidak menyebar luas, kemungkinan ini turut berperan sebagai salah satu hambatan bagi bangsa Viking untuk melanjutkan penjajahan atau pemukiman di kawasan ini.
Meski berhasil mencapai Amerika Utara, bangsa Viking memutuskan untuk tidak mendirikan koloni di sana. Keputusan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebutuhan mereka akan sumber daya untuk koloni di Greenland, tantangan dari penduduk asli, serta kondisi geografis yang keras. Hal ini menjadikan keberadaan mereka di Amerika Utara hanya sekadar catatan singkat dalam sejarah penjelajahan dunia.

Jejak Sejarah Biola WR Supratman, Saksi Bisu Lagu "Indonesia Raya" di Museum Sumpah Pemuda

Jejak Sejarah Biola WR Supratman, Saksi Bisu Lagu "Indonesia Raya" di Museum Sumpah Pemuda

detakbanten.com Museum Sumpah Pemuda hadir sebagai saksi dari semangat persatuan pemuda Indonesia yang berkobar pada Kongres Pemuda II. Salah satu koleksi ikoniknya adalah biola WR Supratman, instrumen yang mengiringi peristiwa bersejarah ketika lagu "Indonesia Raya" pertama kali diperdengarkan pada peristiwa Sumpah Pemuda.

Menelusuri Liang Bua, Situs Bersejarah Tempat Ditemukannya “Manusia Hobbit”

detakbanten.com Travel- Liang Bua, sebuah gua batu kapur yang terletak di Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Manggarai, Kepulauan Flores, terkenal sebagai tempat penemuan spesies hominim purba, Homo floresiensis, yang lebih dikenal sebagai “Manusia Hobbit.” Penemuan ini mengubah pandangan kita tentang sejarah manusia purba, dengan ciri khas ukuran tubuhnya yang kecil, hanya sekitar 100 cm dan berat sekitar 25 kg.

Cara Cek Penerima dan Pencairan Dana Bantuan PIP 2024

Cara Cek Penerima dan Pencairan Dana Bantuan PIP 2024

detakbanten.com PENDIDIKAN - Program Indonesia Pintar (PIP) dirancang untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan tanpa risiko putus sekolah. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai untuk mendukung biaya pendidikan siswa, dengan sasaran penerima dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga jenjang nonformal paket A hingga C.

Penemuan Fosil Baru Mengungkap Evolusi Awal Kehidupan di Bumi

detakbanten.com Para paleontolog kembali mencatatkan sejarah dengan penemuan fosil baru yang mengguncang pemahaman kita tentang evolusi awal kehidupan. Berlokasi di Taman Nasional Nilpena Ediacara, sebuah daerah terpencil di pedalaman Australia, situs ini telah menjadi pusat perhatian dunia ilmiah. Wilayah tersebut dipenuhi oleh jejak fosil dari masa ketika organisme bersel satu beralih menjadi bentuk kehidupan multiseluler, mengungkap kunci penting untuk memahami asal usul kehidupan di planet kita.

Kemendikbud Sebut UIPM Kampus Raffi Ahmad Tak Berizin

detakbanten.com Pedidikan - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan, Universal Institute of Professional Management (UIPM) Thailand yang memberikan gelar Doktor Honoris Causa (Dr. HC) kepada Raffi Ahmad tak memiliki izin perguruan tinggi di Indonesia.

Belanda Kembalikan 288 Artefak ke Indonesia

detakbanten.com NASIONAL - Belanda mengembalikan hampir 300 artefak kepada Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jumat (20/9/2024). Artefak tersebut adalah empat patung peninggalan kerajaan Hindu-Buddha dan 284 artefak dari invasi Puputan Badung.

Transformasi Sistem Pendidikan Tiongkok, Dari Tradisional ke Modern

Transformasi Sistem Pendidikan Tiongkok, Dari Tradisional ke Modern

detakbanten.com PENDIDIKAN - Tiongkok, yang kini dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pendidikan terorganisir dan disiplin, telah mengalami perubahan signifikan seiring dengan perkembangan negara tersebut. Selain Jepang, Tiongkok sering menjadi sorotan karena keberhasilan dalam mendidik generasi mudanya dengan metode yang terstruktur dan tegas.

Minat Gen Z di Jakarta Menurun untuk Menjadi PNS, Perubahan Preferensi dan Gaya Hidup Jadi Alasan Utama

detakbanten.com PENDIDIKAN - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah mengumumkan jadwal pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 yang dibuka mulai tanggal 20 Agustus hingga 6 September 2024. Pengumuman ini biasanya menjadi kabar yang sangat dinanti oleh para pencari kerja di seluruh Indonesia, mengingat profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sering dianggap sebagai pekerjaan idaman oleh banyak orang. Namun, apakah anggapan ini masih relevan di era saat ini, terutama di kalangan generasi muda?

 

 

Go to top