Kota Tangerang tidak hanya menjadi pusat industri tetapi juga menjadi kota bisnis, perdagangan dan jasa. Hal ini merupakan potensi tersendiri untuk masyarakat kota Tangerang. Dengan program Layak Investasi (investable city), Kota Tangerang selain mampu menarik investasi dari jumlah besar di bidang properti, perdagangan, perindustrian, juga mendapat pujian dari banyak kalangan disebabkan regulasi perizinan dan kepastian peruntukan wilayahnya.

Sisi lainnya, diakhir tahun Kota Tangerang pun mendapat Anugerah Silver Regional Marketing Award dari DPD RI bekerja-sama Mark Plus. Ketua DPD Irman Gusmanmenilai Kota Tangerang dengan konsep Layak Investasi telah mampu mengangkat potensi daerahnya untuk dikembangkan. 

Sejumlah akademisi dan praktisi perkotaan dunia menilai Kota Tangerang sangat mungkin dikembangkan menjadi Kota Tangerang layak investasi dengan karateristik dan geografis daerahnya yang memiliki Bandara Internasional Soetta, dibelah sejumlah ruas tol, menjadi garda terdepan Propinsi Banten yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.

Wali Kota Tangerang Arief R Wimansyah mengatakan, Kota Tangerang juga akan menjadi akses yang dapat dilalui masyarakat menuju berbagai kawasan. Konsepnya aerotropolis, yakni menjadikan bandara sebagai sumber manfaat. Siapa pun yang menuju atau datang melalui Bandara Soekarno Hatta akan melewati Kota Tangerang. 

Konsep kota layak investasi bukan hanya sebaai kota industri tetapi juga sebagai kota bisnis perdagangan barang dan jasa. Untuuk mencapai itu semua dibutuhkan peran aktif dan dukungan dari semua pihak terkait. "Untuk itu, perlindungan konsumen menjadi hal penting terutama dalam mewujudkan tertib ukur dan tertib niaga", ujar Arief beberapa waktu lalu.

Program Kemetrologian menjadi bagian unggulan konsep Tangerang live yang ingin menjadikan kota yang nyaman dihuni,aman untuk berinvestasi dan menarik di kunjungi. Kota Tangerang salah satu daerah dari lima daerah di Indonesia yang tahun ini dicanangkan sebagai daerah tertib ukur. Dimana daerah tertib ukur merupakan daerah yang alat ukur timbang, takar dan perlengkapan di daerah tersebut telah ditera ulang seluruhnya.

Diketahui, dari sisi ekonomi kota Tangerang di 2016 dengan APBD Rp4,17 Trilyun dengan nilai PAD sebesar Rp. 1.59 Triliun. Sementara, investasi di Kota Tangerang mencapai Rp 6,86 Triliun dengan capaian target 100,68 persen. Pertumbuhan ekonomi di sektor industri, perdagangan dan jasa mencapai 5,5 persen. (Advertorial)