Hal ini disampaikan Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Pertanian Jakarta yang diwawancarai detakserang.com disela kunjungannya di Balai Karantina Pertanian Kelas II Kota Cilegon.

"Satwa - satwa langka sudah dilindungi oleh undang-undang, wajib hukumnya bilamana ada yang turut serta melanggar UU dengan melakukan perdagangan satwa langka secara ilegal, tak terkecuali petugas di internal kami dan pemerintahan yang nakal, juga kami akan tindak" Tuturnya, Sabtu (17/5)

Banun menjelaskan maraknya penyelundupan satwa langka yang kerap diperjual belikan dimasyarakat tidak terlepas dari ulah kerjasama oknum pelaku dan terdapat inidkasi keterlibatan petugas. Petugas manapun bukan hanya Di Lingkungan Badan yang ia pimpin, tanpa pengecualian akan ditindak tegas, karena penyelundupan tersebut disusun rapi untuk mengelabuhi para petugas.

"Seperti sebelumnya yang terjadi di Denpasar, ada oknum sekuriti yang meloloskan satwa tanpa melewati jalur pengecekan barang, jadi lolos langsung satwa langka itu ke luar negeri, setelah ditelusuri, ternyata petugas didalam Bandara turut terlibat dalam praktik itu. Satu lagi, beberapa waktu sebelumnya, burung merak bisa lolos ke Belanda, kita langsung cek dan mengejarnya sampai belanda, setelah ditelusuri ada oknum dipemerintahan yang meloloskan satwa langka itu, kepada oknum petugas langsung disangsi berat" tandasnya.

Banun berharap sindikat-sindikat dan jaringan-jaringan pelaku penyelundupan dan perdagangan satwa langka yang diperjual belikan secara ilegal dapat diungkap dan diberantas. Hal ini tidak akan terlaksana bila tidak ada dukungan dari semua pihak terutama ada peran aktif masayarakat bila menemukan permasalahan tersebut.

"Kita semua sama-sama bekerjasama, berkoordinasi, baik Badan Pertanian, BKSDAN Bea Cukai, Angkasa Pura, Dinas -dinas di daerah harus satu visi mengungkap sindikat-sindikat ini, kalaupun di lingkungan masyarakat, ada kejanggalan atau ada yang aneh, laporkan kepada kami, biar kami tindak lanjuti" Pungkasnya.