Transformasi dan Jurnalistik Radio pada Era Teknologi Digital

ilustrasi ilustrasi

detakbanten.com OPINI - PADA era 1970-1990, tepatnya sebelum maraknya televisi nasional semakin luas penyiarannya, radio menjadi media yang sangat digandrungi oleh masyarakat. Radio menjadi salah satu media massa yang berfungsi untuk menyampaikan informasi, berita, dan hiburan secara audio.

Namun seiring perkembangan zaman, media massa radio mengalami transformasi yang cukup signifikan. Sebab, teknologi yang menggunakan gelombang elektromagnetik dan hanya bisa mengirimkan pesan berupa audio atau suara tersebut, kemudian harus berhadapan dengan media terbarukan yang tidak saja menampilkan audio, tetapi juga dilengkapi dengan visual, yaitu televisi.

Dengan munculnya media massa berbentuk audio visual, yaitu televisi, apakah membuat radio tergerus dan ditinggalkan oleh masyarakat?

Radio masih menjadi media massa yang banyak didengarkan oleh masyarakat, terutama terkait informasi-informasi yang berkaitan dengan berita. Karya-karya Jurnalistik yang disiarkan melalui radio masih menjadi informasi yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Karena, selain penyajiannya lebih cepat, ruang informasi yang berkaitan dengan karya Jurnalistik, pemberitaan di radio memiliki ruang yang lebih luas dibandingkan dengan televisi. Di samping juga, untuk mendapatkan akses informasi dipermudah dengan berbagai perangkat yang didesign lebih elegan dan minimalis.

Lalu, seperti apa peran radio pada era digital saat ini?

Nah, bicara soal radio di era teknologi yang serba digital, juga masih terus mengalami transformasi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Artinya, tetap relevan, hanya saja dengan cara yang berbeda dari masa lalu. Radio mampu beradaptasi dengan teknologi digital.

Transformasi radio pada era digital yang sampai saat ini dirasakan oleh masyarakat adalah:

Platform Digital dan Streaming

Pada era digital saat ini, banyak stasiun radio telah beralih ke platform digital, yaitu menawarkan siaran langsung melalui internet. Ini memungkinkan pendengar untuk mendengarkan stasiun radio favorit mereka dari mana saja dan tidak terbatas pada sinyal frekuensi.

Podcasting

Radio juga berperan dalam perkembangan podcast, yang memungkinkan konten audio yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan pendengar. Banyak stasiun radio dan penyiar yang kini membuat podcast sebagai pelengkap atau pengganti siaran langsung.

Dengan sistem digital, dalam berinteraksi siaran radio menjadi semakin luas. Pendengar juga dapat berpartisipasi melalui media sosial, aplikasi, dan chat online. Hal ini memungkinkan penyiaran lebih responsif terhadap pendengar dan menciptakan pengalaman yang lebih personal.

Melalui algoritma dan teknologi digital pula radio dapat menawarkan konten yang lebih sesuai dengan preferensi pendengar. Misalnya, stasiun radio streaming sering menyesuaikan musik dan program berdasarkan data pendengar.

Itu artinya, radio masih menjadi media informasi yang cepat dan langsung, terutama dalam situasi darurat atau untuk berita terkini, karena, dengan teknologi digital, siaran radio dapat lebih mudah diakses di berbagai perangkat, seperti smartphone dan tablet.

Dengan hadirnya berbagai platform, radio tradisional tidak lagi terbatas pada frekuensi AM/FM. Banyak stasiun yang sekarang dapat diakses melalui aplikasi mobile, situs web, dan smart speakers. Secara keseluruhan, radio telah beradaptasi dengan era digital serta memperluas cara penyampaian kontennya, dan meningkatkan keterlibatan pendengar melalui teknologi baru.

Dan, kini media massa radio menjadi salah media massa yang adaptif dan mampu bertahan dalam menyuguhkan sumber hiburan serta informasi yang masih tetap dinantikan oleh masyarakat.

Penulis:
Narez Mahidevran Hatmoko
Mahasiswi Fakultas  Ilmu Komunikasi
Universitas Pancasila Jakarta

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries