Pemkot Cilegon Tak Serius Tangani Banjir

Pemkot Cilegon Tak Serius Tangani Banjir

detakbnten.com Cilegon – Bencana banjir yang kembali menerjang hampir seluruh Kota Cilegon, Pada Rabu (2/12/2020), dinilai sebagai banjir terparah selama 9 Tahun terakhir, khususnya bagi warga Kecamatan Ciwandan. 

Hal ini, dinilai akibat minimnya keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dalam mengantisipasi banjir.

“Mungkin Walikota Cilegon tak punya sense of crisis terhadap masyarakatnya,” kata Wakil Ketua Bidang Informasi dan Politik DPD PAN Kota Cilegon Didi Iskandar, Sabtu (5/12/2020).

Didi menilai, dari kondisi yang ada selama beberapa hari belakang peristiwa ini begitu luar biasa, dampaknya baik materi atau non-materi begitu dirasakan oleh masayarkat Kota Cilegon. Harusnya, pemimpin di daerah, punya empatik terhadap masyarakat.

“Bahkan ini menjadi kado jelang Pilkada Cilegon,” tuturnya.

Selain, sebagai kado Pilkada, Didi mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam menghadapi intensitas curah hujan. Baginya, ini sangat parah, karena mencapai 6 kecamatan dan korban sampai dengan 1.700 KK (Kepala Keluarga). 

“Tentu ini juga jadi PR buat pemimpin yang terpilih di Pilkada ini,” pungkasnya.

Dibagian lain, politisi Partai Demokrat Kota Cilegon, Muhammad Ibrohim Aswadi, menilai banjir bandang di Kota Cilegon yang terjadi saat ini merupakan terparah sepanjang sembilan tahun terakhir. Diketahui banjir terjadi di wilayah Pintu Air, Penauan, Kebanjiran Kubangsari, Tegalratu, Randakari, Samangraya, dan lainnya.

"Kehawatiran masyarakat akan terjadinya banjir rutin sudah sering kita sampaikan kepada pemerintah daerah dan pihak industri disaat belum memasuki musim penghujan, agar pemerintah bersama sama industri untuk melakukan langkah-langkah penataan, normalisasi, pengerukan lumpur dan pelebaran disepanjang sepadan aliran kali yang ada,” kata anggota Komisi II DPRD Kota Cilegon ini. (man)

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries