"Sebelumnya kita telah melakukan dengan ketiga calon kandidat, dan kami meminta untuk mempertimbangkan aspek keamanan karena bila digelar dapat menggganggu ketertiban umum," ungkap Kapolres usai Mukota ditunda.

Sementara itu, Sahruji, salah satu Kandidat Ketua Kadin Cilegon mengungkapkan, dirinya minta hal tersebut ditunda dengan pertimbangan meminta verifikasi data peserta kembali.

"Itu aturan organisasi. Jadi kita harus mengikuti prosedur yang ditetapkan," ujarnya.

Adapun Ali Mujahidin, juga kandidat Ketua Kadin, mendukung pelaksanaan Mukota ditunda. Hal ini mengingat dengan desakan pertimbangkan dari semua pihak, baik keamanan maupun hal-hal lain.

"Semua ini, pertimbangannya dari semua pihak. Saran Kapolres juga demikian. Jadi kita tampung dan memenuhi kesepakatan untuk menunda mukota" Terangnya.

Sementara itu, Muhibudin menyambut dingin penundaan pleno yang digelar. Hal ini dengan mempertimbangkan beberapa hal dari pengusaha-pengusaha lokal yang meminta hal ini dilakukan. Karena masih ada hal yang belum terselesaikan.

"Saya sangat mengapresiasi terhadap pengusaha lokal yang begitu perhartian dengan Kadin Kota Cilegon," ungkapnya.

Ia mengatakan, hal ini terjadi karena ada beberapa perbedaan penafsiran yang terjadi antar kandidat Ketua Kadin dalam aturan pelaksanaan Mukota.

Ia akan mencoba meminta Kadin Provinsi Banten untuk membantu menyelesaikan hal ini.