Dikatakan Ketua KPU Lebak, Ahmad Saparudin, lomba yang akan digelar, merupakan bagian dari pada persiapan menghadapi Pilkada Lebak yang akan berlangsung pada bulan Juni tahun 2017, sehingga tahapannya harus segera dilaksanakan sekitar 12 bulan sebelum pelaksanaan.

Mengingat kebutuhan Maskot, Tagline serta Jingle Pilkada Lebak sangat mendesak, maka pembuatan ketiga item tersebut diikut sertakan peran aktif dari seluruh masyarakat melalui lomba ini. "Kita sengaja melibatkan masyarakat dalam pembuatan ketiga item tersebut, lantaran hal tersebut merupakan salah satu upaya dari KPU agar menghindari unsur kepentingan," kata Ahmad Saparudin.

Selain itu, guna menjaga netralitas dalam perlombaan tersebut, pihak KPU melibatkan beberapa elemen masyarakat untuk menjadi tim juri, diantaranya adalah kalangan akademisi, dinas pendidikan, pemerintah daerah, sejarawan hingga kalangan pers.

Dengan demikian, diharapkan hasil lomba tersebut murni adanya serta jauh dari kepentingan. "Kita yakin hasilnya nanti benar-benar murni, karena kami melibatkan beberapa unsur elemen masyarakat dalam penjuriannya," tambah Saparudin.

Teknis penilaian lomba tersebut harus mewakili nuasa serta pilosifi Lebak. serta diharapkan para peserta membuat karya yang bisa menarik animo masyarakat untuk datang serta melakukan pencoblosan pada Pilkada nanti. Pasalnya tingkat keberhasilan KPU dalam menggelar Pilkada yaitu tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan pencoblosan.