Pantauan dilokasi, roling-roling pada gedung tersebut selalu ditutup, dan tidak pernah terlihat ada aktivitas warga dalam bangunan outlet itu sendiri.

Saepul, warga setempat mengatakan, gedung outlet milik DKP Pandeglang itu telah dibangun pada Tahun 2013 lalu, tetapi sampai sekarang tidak dipergunakan, namun dirinya tidak mengetahui alasan belum difungsikannnya bangunan tersebut.

Padahal kata dia,gedung itu dibangun dengan menggunakan anggaran Pemerintah yang jumlahnya lumayan besar, tetpai dibiarkan begtu saja.

"Kami sangat menyayangkan kalau bangunan ini tidak digunakan, kalau dibiarkan terus nantinya bisa rusak lagi, karena jika ada yang mengisi itu bisa terawat, maka dari itu saya berharap kepada pihak DKP untu segera memfungsikan outlet tersebut,"ungkapnya saat ditemui dilokasi, Sabtu (10/6).

Lanjut kata Saepul, untuk jumlah roling dalam bangunan tersebut ada delapan, namun sekarang sudah ada yang rusak. Padahal kalau difungsikan manfaat dari program tersebut dapat dirasakan oleh Masyarakat.

"Karena ini jarang dirawat maka sekarang bagian bangunannya sudah ada yang mengalami kerusakan,"katanya.

Terpisah Oriel, Aktivis Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Pandeglang mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan dengan tidak digunakannya bangunan outlet tersebut, karena program yang digulirkan oleh DKP Kabupaten Pandeglang itu hanya sebatas menghambur-hamburkan anggaran saja, tetapi manfaatnya tidak bisa dirasakan oleh Masyarakat.

"Jika difungsikan itu bisa memberdayakan Masyarakat sekitar, dan juga ekonomi warga di wilayah setempat dapat meningkat, maka dari itu saya meminta kepada DKP Pandeglang agar bangunan tersebut dipergunakan, sehingga Masyarakat dapat merasakan manfaat dari program Pemerintah tersebut,"ungkapnya.