Kepala Desa Kadupayung Asep saat dihubungi melalui telepon genggamnya mengatakan, pembangunan jembatan yang ditunda selama dua minggu lebih itu sampai sekarang belum dilaksanakan lagi, namun dirinya mengaku tidah tahu sebab ditundanya pengerjaan proyek tersebut. Tapi piahknya menegaskan kepada pelaksana proyek untuk segera diselesaikan, karena menghambat aktivitas Masyarakat.

"Saya juga tidak tahu kenapa pengerjaan pembangunan jembatan itu tidak dilakukan lagi, sebab tidak ada pemberitahuan kepada pihak Desa atau warga, tapi saya sangat berharap untuk segera dibereskan,"tegasnya saat dihubungi via telepon selulernya, Kamis (16/10).

Lanjut kata Asep, jembatan tersebut merupakan jalur vital, sebab yang menghubungkan antara dua Desa yakni, Kadupayung dan Purwaraja, jika pembangunan tidak diselesaikan maka jalur tersebut tidak akan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Bakhakn kata dia, dengan dibuatnya jembatan sementara dari bambu itu tidak efektif, karena banyak pengguna jalan yang jatuh saat melintas jembatan sementara tersebut.

"Saya sudah menghubungi pihak pelaksana untuk segera diselesaikan, namun mereka sedang menunggu pembelian besi,"katanya.

Hal yang sama juga dikatakan tokoh Masyarakat setempat Haerani mengatakan, pihaknya bersama warga yang lain mengaku kecewa dengan pihak pelaksana proyek, sebab ditinggalkannya pengerjaan selama dua minggu lebih itu sangat mengahambat aktivitas, oleh karena itu dirinya meminta untuk segera diselesaikan.

"Para pengendara roda dua yang melintas dijembatan sementara itu sudah banyak yang jatuh, bukan ahany satu atau dua orang saja melainkan sudah ada lebih dari empat orang yang jatuh, disebabkan jembatan sementara yang dibuat pelaksana hanya dari toga pohn bambu. Maka jika pembangunan ini tidak segera diselesaikan maka akan banyak merugikan Masyarakat,"bebernya.