Dijual dengan Harga Mahal, Emang Berapa Sih Modal Produksi iPhone 15

Dijual dengan Harga Mahal, Emang Berapa Sih Modal Produksi iPhone 15

detakbanten.com TECH -- Baru-baru ini, Apple merilis generasi terbarunya, iPhone 15, yang telah menjadi perbincangan di seluruh dunia. Namun, terungkap bahwa harga produksi iPhone 15 jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga jualnya di pasaran. Ini menimbulkan pertanyaan tentang margin keuntungan yang sangat besar yang dinikmati oleh perusahaan teknologi tersebut.

Di Indonesia, iPhone 15 varian dasarnya dijual dengan harga termurah sekitar Rp16,5 jutaan, tetapi laporan terbaru dari Nikkei mengungkapkan bahwa biaya produksi iPhone 15 lebih rendah daripada yang mungkin diharapkan.

Menurut Nikkei, biaya produksi iPhone 15 meningkat dibandingkan dengan seri sebelumnya, terutama karena penyematan sejumlah komponen baru pada perangkat ini. Varian terendah dari iPhone 15 dikabarkan menghabiskan biaya produksi senilai 442 dollar atau sekitar Rp6,9 juta.

Meskipun ini adalah peningkatan sekitar 16 persen dibandingkan dengan biaya produksi iPhone 14, perbandingannya dengan harga jual di Indonesia sangat mencolok. Harga jual iPhone 15 di pasaran jelas jauh lebih tinggi, mencapai Rp16,5 jutaan. Ini berarti Apple mengambil keuntungan yang sangat besar dari penjualan setiap unit iPhone 15.

Sementara itu, varian iPhone 15 Pro Max memiliki biaya produksi yang lebih tinggi, sekitar 558 dollar atau sekitar Rp8,7 jutaan. Ini disebabkan oleh penyematan komponen-komponen canggih, seperti kamera dengan zoom optik 5x, chipset A17 Pro dengan teknologi manufaktur 3nm, layar OLED, dan bezel yang tipis.

Meski biaya produksi meningkat, harga jual varian iPhone 15 Pro Max di pasar Indonesia jelas jauh lebih tinggi, melampaui Rp30 juta. Ini menunjukkan bahwa margin keuntungan Apple tetap sangat besar, meskipun biaya produksi naik.

Fenomena ini menyoroti aspek penting dalam industri teknologi, di mana biaya produksi dan harga jual tidak selalu sejalan. Konsumen sering kali membayar harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya produksi perangkat, dan perusahaan seperti Apple mampu mempertahankan margin keuntungan yang sangat besar berkat daya tarik merek mereka dan teknologi canggih yang disematkan dalam produk mereka. (Aip)

 

 

Go to top