Merawat Pancasila di Tangerang Selatan

 Putri Ayu Anisya Putri Ayu Anisya

Detakbanten.com, OPINI -- Dalam konteks kota Tangerang Selatan tentu saja menghubungkan Pancasila dengan keberagaman tentu saja masih sangat relevan. Kota yang dibentuk sejak tahun 2008 sebagai daerah otonomi baru ini memiliki jumlah penduduk kurang lebih 1,35 juta jiwa (BPS 2020) yang tersebar pada 7 wilayah kecamatan dan 54 kelurahan. Penduduk kota Tangerang selatan terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama.

Dalam aspek budaya, Tangerang Selatan memiliki beragam budaya yang tumbuh dan berkembang di Tangerang Selatan. Mulai dari sunda, jawa, minang, batak, bugis dan budaya lainnya tetap hidup dan berkembang. Begitu juga dengan agama dan keyakinan yang dianut oleh penduduk kota Tangerang selatan sangat beragam.

Kota Tangerang Selatan dapat disebut miniaturnya Indonesia atau meminjam istilah Bung Karno, ibarat
Taman Sari—tempat beragam bunga tumbuh, mekar dan menghasilkan keindahan bagi Bangsa Indonesia.

Dengan potensi dan aset keberagaman yang ada secara budaya dan agama, Tangerang Selatan di proyeksikan tumbuh menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Dengan tingkat pertumbuhan ekonominya di atas rata rata nasional dalam 10 tahun terakhir. Berbagai sektor produksi dan usaha untuk kebutuhan nasional berada di Tangerang Selatan.

Pancasila Dalam Tindakan

Diperlukan nilai bersama untuk merawat keragaman yang ada, karena pada saat yang bersamaan potensi laten konflik dapat terjadi. Terutama kaitannya dengan pemerataan hasil pembangunan ekonomi dan kesenjangan pendapatan penduduk.

Pancasila akan terus relevan bagi masyarakat dan pengelolaan pemerintah daerah di Tangerang Selatan. Bagi masyarakat, Pancasila memiliki asas saling menghormati dan menghargai perbedaan dan keragaman serta merawat keberagaman dalam bingkai kebersamaan.

Bagi pemerintah daerah, nilai Pancasila terkait dengan mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat perlu mendapatkan perhatian dan komitmen yang senantiasa didorong untuk di wujudkan.

Yang harus difokuskan bersama adalah mewujudkan identitas kewargaan kota Tangerang Selatan. Warga Tangerang Selatan boleh saja berasal dari berbagai daerah dan berakar kebudayaan yang beragam dan berbeda, namun ketika menjadi warga Tangerang Selatan sejatinya harus menjadi warga kota yang baik.

Bung Karno mengingatkan bahwa sunda, jawa, aceh, minang, batak bagi dari identitas kultural kita, namun Indonesia harus menjadi identitas kebangsaan kita

Bagi saya, identitas Kota Tangerang Selatan adalah contoh kota pluralisme yang nasionalis. Itulah Tangerang Selatan.

Oleh : Putri Ayu Anisya
(Ketua Fraksi PDI-P DPRD Kota Tangsel)

 

 

Go to top

Joomla! Debug Console

Session

Profile Information

Memory Usage

Database Queries