Ketua Pelaksana Ujian Nasional Provinsi Banten Rukman Tedi menjelaskan, sekolah yang sudah mengonfirmasi adalah tingkat SMA dan SMK, sedangkan untuk SMP belum ada yang mengonfirmasi. "Ada enam SMA dan tujuh SMK yang sudah menyatakan sanggup melaksanakan UN online," jelasnya, Kamis (12/2/2015).

Bagi sekolah yang tidak mengonfirmasi, kata Tedi, dianggap belum sanggup melaksanakan UN online. "Jika tidak siap, mereka (Sekolah) tidak perlu mengonfirmasi. Artinya jika tidak ada respon, dianggap tidak sanggup," ungkapnya.

Selain itu, meski pemerintah pusat baru menunjuk 24 sekolah, Dinas Pendidikan Provinsi Banten merekomendasikan empat sekolah yang dianggap siap. "Kita anggap ada sekolah yang sanggup melaksanakn UN online meski tidak ditunjuk oleh peerintah pusat," kata Tedi.

Kemudian Tedi menjelaskan soal standardisasi sekolah yang akan dijadikan percontohan UN online. Menurut dia, sekolah yang siap melaksanakan UN online harus memiliki perangkat komputer yang memadai, baik dari segi jumlah maupun spesifikasi. "Untuk jumlah, pusat mengharuskan sekolah memilki komputer satu berbanding tiga. Jika siswanya 120 maka perangkat komputer harus berjumlah minimal 40 unit. Sedangkan spesifikasi ditentukan pemerintah pusat," tambahnya.