Kegiatan ini mengusung tema Esport Tournament Trisakti Revolusioner, untuk menggali bakat muda dalam dunia game online.

Tournament Trisakti Revolusioner yang di gelar di Gedung DPD PDI Perjuangan Banten tersebut mempertandingkan Mobile Legend Bang Bang, PUBG Mobile dan Free Fire.

Acara yang dilaksanakan selama dua hari pada hari Sabtu - Minggu, 30-31 Oktober 2021. Di mulai dengan acara pembukaan dilanjutkan dengan Lokakarya Kebangsaan yang di sampaikan oleh Kesbangpol Provinsi Banten.

Dalam opening tournament di hadiri oleh Fungsionaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten, Pengurus DPC PDI Perjuangan Se-Banten, Pengurus ESI Kabupaten/Kota Sebanten, dan para peserta altlit esport.

Pada kesempatan tersebut ketua panitia Tia Rahmania menyampaikan, ide pelaksanaan kegiatan ini ialah untuk mencari talenta talenta muda pada dunia game online mengingat game online yang telah resmi masuk dalam cabang olahraga PON.

Dalam event Esport Tournament Trisakti Revolusioner peminat peserta sangat antusias seluruh kuota masing masing game yang di pertandingkan penuh bahwa melebihan kuota.

"Peserta yang mendaftar ada 178 tim dari seluruh permainan (Mobile Legend : 62 Tim, PUBG Mobile : 52 Tim, dan Free Fire : 64 Tim) dan telah tersaring tim yang bisa mengikuti pertandingan berjumlah 100 tim ( Mobile Mobile : 32 Tim, PUBG Mobile : 32 Tim dan Free Fire : 36 Tim)," ungkapnya, Minggu (31/10/2021).

Sementara itu Asep Rahmatullah, selaku Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten dalam sambutan pembukaan acara menyampaikan sangat mengapresiasi kepada pemuda yang mengikuti acara Tournament Epsort Trisakti Revolusioner Hari Sumpah Pemuda ke 93 Tahun ini.

"Tujuan utama kegiatan ini adalah di peruntukan untuk para pemuda dalam hal positif," paparnya.

DPD PDI Pejuangan Provinsi Banten akan menampung para atlit muda esport untuk terus berkembang hingga tingkat nasional dan internasional.

Kemudian Robet sebagai perwakilan Pengurus ESI Provinsi Banten menyampaikan bahwa Game online sudah merebak ke pemuda pemudi di daerah-daerah sehingga perlu adanya wadah untuk menaungi para gamer yang ter regulasi dan para gamer bisa terkontrol dan terbina secara baik melali organisasi ESI.

Terlebih, kata dia, Cabor Game online ini pun sudah di pertandingkan di PON XX Papua.

"Diharapkan dari ajang ini bisa menjaring talenta muda di Banten agar bisa menunjukan prestasinya di tingkat nasional hingga internasonal," harapnya. (Aden)