Aksi sebelumnya di lakukan di sekitar kampus, dan di lanjut kumpul di depan polres serang, dan mereka lakukan longmarch sampai alun-alun Serang.

Dalam orasinya mereka meminta kepada instansi-instansi yang sampai saat ini masih melarang pegawai perempuannya untuk berjilbab, dan juga meminta kepada pemerintah untuk segera mengesahkan keputusan tentang polwan muslim untuk berjilbab.

Koordinator lapangan aksi Yaumil Amini mengungkapkan bahwa sebenarnya hari solidaritas jilbab internasional di peringati tanggal 4 september di seluruh dunia tapi pihaknya baru melakukannya hari ini.

" Kita baru peringati hari ini, dan melakukan aksi solidaritas ini untuk mengajak para muslimah menutup auratnya karena itu adalah hak dan kewajibannya sebagai muslimah, juga meminta instansi pemerintahan untuk bisa mengijinkan para muslimah supaya menutup aurat."Ungkap Yaumi saat di temui di sela-sela aksi, Sabtu (13/09).

Yaumi juga menambahkan bahwa selain melakukan aksi solidaritas, mereka juga membagikan jilbab untuk para pengendara dan masyarakat kota serang.

"Jilbab sendiri Kita galang dana dari pertengahan agustus kurang lebih satu bulan hingga saat ini, kurang lebih ada 300 jilbab yang kita bagi-bagikan Kita bagi jilbab sebanyak 300 jilbab yang akan di bagikan teman-teman kepada masyarakat."Katanya.

Menambahkan bahwa aksi ini sudah sejak awal menuntut polwan untuk memakai jilbab, jadi bukan hanya momentum hari solidaritas saja.

"Aksi ini bukan hanya ceremony saja, tapi ini sudah aksi kesekian kalinya yang kita lakukan, supaya instansi pemerintah untuk mengijinkan muslimah untuk mengenakan jilbab."Pungkasnya.