Faridal mengatakan, pemuda dan mahasiswa menginginkan Wali Kota Tangerang membuktikan dan merealisasikan janji-janji yang telah diberikan kepada masyarakat. "Jangan hanya bisa merotasi pegawai Dinas saja. Masih banyak permasalahan Kota Tangerang, seperti pengangguran dan banjir yang melanda Kota Tangerang, namun belum juga ada solusinya," kata Faridal saat unjuk rasa di depan Pemkot Tangerang, Rabu (25/2/2015).

Menurutnya, Kota Tangerang memiliki Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) mencapai Rp 700 miliar. "Ini artinya pemerintah atau kepemimpinan Arief tidak bisa menyerap APBD untuk pembangunan kota Tangerang," ujarnya.

Faridal menjelaskan, banyak proyek pembangunan yang tak rampung, hingga angka Silpa cukup tinggi. "Jelas ini membuktikan sistem perencanaan dan pengendalian pembangunan kota Tangerang yang tidak beres. Mustahil Kota Tangerang mendapatkan WTP dengan Silpa Kota Tangerang, sekalipun mendapatkan itu aneh bin ajaib," katanya.

HMI MPO juga mencurigai penyediaan anggaran narasumber untuk seluruh anggota DPRD adalah bentuk gratifikasi dari Pemkot. "Ini salah satu bentuk kongkalikong antara eksekutif dan legislatif," tambahnya.