Diketahui, ruas jalan yang mengalami kerusakan, yakni Jalan Raya Cikande- Rangkasbitung, Pandeglang-Labuan, dan Serang- Cilegon. Hal tersebut tentu dapat membahayakan keselamatan para pemudik khususnya pengendara roda dua.

Di wilayah Cikande-Rangkas Bitung, tepatnya daerah Cirabit, infrastruktur jalan betonisasi tersebut berlubang hingga kedalaman 20-50 centimeter. Seperti halnya terlihat di Kampung Ciawet, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang yang sudah rusak parah selama satu tahun.

Salah seorang warga Jawilan, Kabir mengatakan, kondisi jalan Cirabit saat ini sangat memprihatinkan, karena dapat membahayakan pengendara yang tidak mengetahui adanya lubang jalan disepanjang jalur tersebut.

"Kalau yang jarang lewat sini, tentu bahaya, karena lubangnya banyak, dan dalam. Bisa terperosok dan terjatuh. Warga sini saja sering jatuh karena terkena lubang jalanan ini," katanya, Senin (29/06/15).

Menurut Kabir, jika saat arus mudik nanti, jalur tersebut belum juga diperbaiki, ia menghimbau agar para pengendara mencari jalur alternatif. Sebab, Pemprov Banten seolah tidak berniat memperbaiki kondisi jalan rusak itu.

"Kalau pemerintah tidak juga memperbaiki jalur ini, sebaiknya pemudik memakai jalur lain agar tidak bahaya atau terjatuh. Jika lewat sini, saya yakin banyak terjadi kecelakaan," ungkapnya.

Terpisah, Muhidin pengendara yang melintas jalur Serang-Cilegon, meminta agar Pemerintah segera memperbaiki jalur tersebut, khususnya di dekat SPBU Taman Kopasussu, karena bergelombang cukup parah, sehngga mengakibatkan dirinya terjatuh dari motor.

"Saya tidak tahu kalau jalannya ada gelombang seperti ini, akibatnya motor rusak, dan saya luka-luka seperti ini. Saya minta pemerintah segera memperbaiki jalur ini agar tidak terjadi pada para pemudik nanti," katanya.